Rektor ITN Malang, Prof Dr Eng Ir Abraham Lomi MSEE pada kegiatan koordinasi Fakultas Teknologi Industri (FTI), di Kampus 2 ITN Malang, Jumat (17/9/2021). (Foto: Mita/humas)
itnmalangnews.id – Memasuki semester ganjil tahun ajaran 2021-2022, Institusi Teknologi Nasional (ITN) Malang memutuskan masih melakukan perkuliahan full daring. Hal ini disampaikan Rektor ITN Malang, Prof Dr Eng Ir Abraham Lomi MSEE pada kegiatan koordinasi Fakultas Teknologi Industri (FTI), di Kampus 2 ITN Malang, Jumat (17/9/2021).
Baca juga: www.itn.ac.id
Menurut Prof Lomi akrab disapa, semua civitas patut bersyukur. Ditengah kondisi pandemi yang tak kunjung reda, PPKM Kota Malang saat ini masuk level 2. Artinya, bila mengacu pada surat edaran Wali Kota Malang, maka kegiatan perkuliahan bisa dilakukan secara luring dengan kapasitas 50 persen. Namun, untuk melakukannya bukan berarti tanpa kendala.
Baca juga: ITN Malang Dampingi Pemkab Sikka Terkait Pinjaman Daerah Rp 216 M
“Kami sudah mempertimbangkan akan banyak kesulitan (jika luring). Mahasiswa dari luar kota akan kesulitan pergi ke Malang. Karena, bisa jadi di daerahnya masih PPKM level 4. Mereka juga harus melaksanakan tes PCR. Dan, sesampainya di Malang harus menjalani karantina 14 hari. Belum lagi saat mencari pondokan. Ibu kos masih kesulitan (keberatan) menerima tamu,” jelasnya. Hal yang sama juga sempat disampaikan Prof Lomi pada pembukaan PKKMB ITN Malang pada Senin 13 September 2021.
Namun keputusan full daring tersebut masih melonggarkan mahasiswa semester 3, 5, dan 7, untuk melaksanakan kegiatan laboratorium. Dengan ketentuan yang akan diatur lebih lanjut. Dengan dibukanya laboratorium, maka mahasiswa harus bersiap hadir di Malang ketika mendekati jadwal kegiatan praktikum.
Baca juga: Prestasi LPPM ITN Malang, Pendanaan Penelitian Terbesar Nomor Dua Klaster Utama
“Dan, saat mahasiswa datang, mereka sudah mempersiapkan diri untuk mengikuti kuliah pada semester genap nanti. Semoga kita pada level ini bisa melakukan kegiatan (perkuliahan),” sambung Prof Lomi.
Tidak hanya mahasiswa yang harus bersiap. Tenaga pendidik dan kependidikan juga harus bersiap menyambut datangnya mahasiswa. Pasalnya selama pandemi tenaga kependidikan/staf menjalankan fungsinya secara bergantian.
“Sekarang ini untuk staf masuknya 50 persen (bergantian). Maka, yang akan datang, kami (pimpinan) berencana staf masuk semua. Untuk memberikan pelayanan kegiatan akademik, praktikum, dan lain sebagainya kepada mahasiswa,” tegasnya. (me/Humas ITN Malang)