itnmalangnews.id – Hubungan antar Malaysia dan Indonesia sebetulnya tidak selalu sebersaing yang sering dibayangkan. Justru di beberapa hal antar negara saling bekerjasama dengan baik. Saling membutuhkan dan melengkapi satu sama salin. Misalnya saja dalam tenaga pengajar, puluhan bahkan ratusan orang Indonesia yang menjadi dosen di negeri jiran tersebut. “Saat ini di Universitas Malaysia Pahang (UMP) saja sudah ada sekitar 50 orang dosen dari Indonesia,” terang Prof. Dr. Rizalman Mamat, dekan teknik mesin UMP saat menjadi pembicara dalam kuliah tamu di Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Senin (7/8).
Menurut Rizalman sebetulnya antara Indonesia dan Malaysia adalah satu hanya saja karena ada penjajahan yang membuat kedua terpilah hingga hari ini. “Face kite tidak ada yang beda. Kita sama. Mungkin kalau tidak ada penjajah kita satu. Tapi mau gimana lagi kenyataannya sudah begini,” terang pria yang juga alumni University of Birmingham Inggris itu.
Karena itu dalam kesempatan tersebut, dia menceritakan pada semua mahasiswa yang hadir bahwa kehadirannya ke ITN Malang dalam rangka untuk bekerja sama dalam belajar. Bahwa antara ITN Malang dan UMP dapat saling tukar pelajar dan juga dosen. “Nanti kalian yang mau penelitian, bisa datang ke kampus kami selama dua bulan atau enam bulan. Di sana alatnya lengkap kalian bisa gunakan secara gratis karena kita sudah kerja sama,” kata dia.
Lebih lanjut dia menceritakan bahwa saat ini UMP juga dikunjungi oleh mahasiswa-mahasiswa asing yang ingin belajar, termasuk dosen-dosen asing seperti Jerman, Jepang, Cina, dan Amerika juga sering berkunjung ke UMP. Menurutnya, kedatangan mereka itu karena memang pihak Malaysia menyiapkan fasilitas yang lengkap dan alamnya yang masih bagus. “Orang Jerman senang main ke hutan-hutan. Kalau kita tidak mau. Jadi sekarang di UMP ada dari berbagai dunia,” Katanya. (her)