
ITN Malang News – Setelah diproduksi, kemana barang akan di pasarkan? adalah pertanyaan penting dalam dunia usaha terkait pemasaran. Pertanyaan ini akan dijawab dengan siapa yang mau dibantu dengan diproduksinya produk itu. “Prinsip dalam berusaha adalah membantu orang lain, maka pasar kita adalah siapa yang mau dibantu,” terang Ir. Ridwan Abadi, pembicara dalam acara Pendidikan dan Pelantihan Kewirausahaan di aula ITN Malang pada Sabtu (4/7) lalu.
Untuk itu, imbuh Ridwan, besarnya orang yang mau dibantu menentukan besar kecilnya suatu usaha. Jika yang mau dibantu orang se-RT, maka itulah besarnya bisnis itu. Tetapi jika yang mau dibantu adalah orang se-Indonesia, maka peluang bisnis itu juga sebesar Indonesia. “Bill Gates saat buat usaha, dia ingin membantu orang se-dunia, maka microsof menjadi salah satu bisnis terbesar dunia. Astra saat berdiri ingin membantu orang se-Indonesia, maka ia menjadi perusahaan otomotif terbesar di Indonesia,” tegas pria yang juga pengusaha batagor Jepang tersebut.
Dalam kegiatan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW), pria yang tinggal di Jl. MT Haryono 163 Kota Malang itu juga membahas soal modal yang dikeluhkan oleh sebagian peserta. Menurutnya, modal itu bukan soal substansial dalam berwirausaha. Hal ini karena kapanpun yang namanya usaha tetap berhadapan dengan modal. “Memulai usaha berhadapan dengan modal, nanti setelah berjalan tetap berurusan dengan modal, jadi soal modal itu seperti orang main game menghadapi tantangan yang lebih tinggi,” paparnya. Namun demikian, soal modal dapat diantisipasi dengan bersinergi dengan orang lain. Sehingga dapat memadukan kekuatan modal agar kuat. (her)