
itnmalangnews.id – Sudah 51 tahun Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang berdiri. BX Soeherman, salah satu pendiri ITN Malang mengutarakan perjalanan Kampus Biru lebih dari setengah abad ini. Pria yang sekarang berusia 87 tahun tersebut menyoroti keragaman dan kerukunan sivitas akademika, salah satunya dari segi agama.
BX Soeherman, salah satu pendiri ITN Malang. (Foto: Yanuar/Humas ITN Malang)
Baca juga: www.itn.ac.id
“Saya bergembira. Perkembangan yang diharapkan oleh kami, para pendiri sudah kian tampak. Hari ini saya merasakan damai Natal di ITN Malang. Mudah-mudahan kerukunan dan kebersamaan akan terus tercipta,” komentar Herman, di Aula Kampus 1, Selasa (21/01/2020).
ITN Malang merayakan Hari Besar Keagamaan, termasuk Natal. Menurut Herman, momen itu tidak sebatas selebrasi atau seremonial pemeluk agama tertentu, tetapi juga ajang perekatan dan kerukunan bagi semua orang. “Saya yakin ketika damai Natal terwujud di bumi, maka hidup akan sejahtera. Perayaan Natal pun mempertemukan kembali dengan sahabat-sahabat yang sudah purna tugas. Sebab, kasih dalam persaudaraan terus terjalin,” ungkapnya.
Kasih dan persahabatan memang menjadi kata kunci tema perayaan Natal tahun ini. Ketua Panitia Natal, Dortauli Situmeang, S.Sos, menyebutkan jika kata “Nasional” di ITN adalah pemersatu kebhinekaan. “Subtema spesifik kami adalah ‘Hiduplah penuh Kasih sebagai Sahabat di ITN Malang’. Kami kan kampus ‘nasional‘, sehingga apapun latar belakang dan pilihan orang-orang, harus tetap bersatu,” jelas Dorta.
Baca juga: Kelahiran Yesus Solusi dalam Kehidupan
Baca juga: Refleksi Natal Persatukan Civitas Akademika ITN Malang
Melalui kegiatan perayaan Natal tahun ini, Dorta berharap tali persaudaraan akan tetap terjalin. Ia pun bersyukur sebagian besar undangan hadir ke perayaan Natal. “Harapan kami tentu ramai dan tetap akrab, termasuk untuk dosen dan karyawan yang sudah purna tugas. Selain mengundang, kami juga memberi mereka cinderamata. Mereka masih bagian dari ITN Malang,” ujarnya. (ata)