itnmalangnews.id – Malang Raya terkenal akan beragam sumber mata air, yang mana sebagian sudah menjadi wisata komersial. Hanya saja, belum semua wisata sumber mata air memenuhi kaidah tata ruang. Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Institut Teknologi Nasional (ITN) berkesempatan mengidentifikasi sumber mata air tersebut. Terdapat 18 sumber mata air yang menjadi objek analisis.
Kelompok DAS Arboretum Sumber Brantas berfoto di depan hasil kerjanya. (Foto: ata/ itnmalang_news)
Baca juga: www.itn.ac.id
Melalui tugas mata kuliah Analisis Lokasi dan Pola Ruang (ALPR), mahasiswa angkatan 2018 mempelajari dan mengambil masalah pada sumber mata air yang bersangkutan. Salah satunya kelompok Julian Claudia Leonita Lion yang membahas sumber mata air Sumbersirah Gondanglegi Malang.
“Sumbersirah lumayan bersih, meski kalau hujan agak keruh. Di sana daya tarik lebihnya di pemandangan bawah air,” ungkap Lian, Selasa (17/12).
Contoh masalah yang ditemukan oleh kelompok ini adalah minat masyarakat. Maka dari itu, mereka mendesain tata kelola yang baru. “Orang kurang tertarik datang biasanya karena tidak ada spot foto. Jadi kami mengambil tema ‘Milenial X Instagrammable’ dengan merancang spot foto berbentuk bluetooth, WiFi, dan USB,” ujarnya.
Pada pelaksanaan ekshibisi, hasil tugas ALPR bergabung dengan tugas mata kuliah Perencanaan Kawasan yang dipelajari mahasiswa angkatan 2017 dan beberapa angkatan 2016. Selain sumber mata air, Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas juga diamati di bermacam-macam titik. Rata-rata masalah yang dialami Sungai Brantas adalah sampah dan kurangnya sanitasi.
Baca juga: Mahasiswa Teknik Mesin Ramai-ramai Pasang Papan Nama Wisata Pakis Suceng
Baca juga: Jaga Pantai Bajulmati untuk Konservasi Penyu
Pencemaran besar-besaran tengah dialami Sungai Brantas. Walau begitu, sebisa mungkin hulu dijaga kemurniannya. “Kelompok kami kebagian di hulu, tepatnya di Arboretum Sumber Brantas. Di sana masih asri karena memang menjadi kawasan konservasi. Semestinya sumber mata air memang jadi kawasan konservasi karena perlu dijaga,” tutur Aurelia Baru, mahasiswi semester 5.
Supaya pesan kesadaran untuk merawat sumber daya air tidak berhenti di mahasiswa PWK, ekshibisi juga dibuka untuk non PWK ITN Malang. Setiap pengunjung mendapat enam stiker untuk dua mata kuliah, lalu memilih pelaporan yang menurut mereka terbaik atau paling menarik. Parameter penilaian adalah venusitas (ketepatan pengambilan sudut foto dan keindahan rancangan), inovasi, dan firmitas (kesesuaian tema). (ata)