itnmalangnews.id – Romo Kepala Paroki St. Albertus De Taprani, Romo Yulius Agus Purnomo, Pr., mengungkapkan kekagetannya saat ditemui pihak panitia perihal pembangunan kapel St. Thomas Aquinas. “Panitia ini benar-benar bonek, tapi bonek-nya berpondasi. Selain tidak mudah mendapatkan izin membangun tempat ibadah, di awal mereka juga tidak memiliki dana. Namun, niat baik pasti dibantu Tuhan dengan berbagai jalan,” ungkap Romo Yulius, sesaat sebelum upacara pemberkatan pemasangan kuda-kuda kapel, di kampus II Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Jumat (11/1/18).
Sejak awal ITN Malang merupakan kampus Pancasila. BX. Soeherman, salah satu pendiri ITN Malang mengutarakan ITN merangkul semua golongan. Pembangunan tempat ibadah adalah salah satu bukti konkritnya. Hal ini didukung oleh pernyataan Rektor ITN Malang, Dr.Ir. Lalu Mulyadi, MT., tentang pembangunan lima tempat ibadah. “ITN Malang akan membangun lima tempat ibadah. Mudah-mudahan menjadi pilot project perguruan tinggi lain untuk membangun bangsa. Mahasiswa harus dekat dengan pemuka agama dan tempat ibadah,” tutur Lalu.
Pembangunan tentu tidak lepas dari anggaran. Total dana yang diperlukan untuk pembangunan gereja sekitar 4 miliar rupiah, membengkak dari estimasi 3 miliar karena penambahan ruang. Nominal tersebut baru untuk pembangunan, untuk kegiatan operasional beda lagi.
Elizabeth Catur Yulia Sri Wahyuni, SH., turut mengungkapkan upaya panitia untuk mencari donatur dengan memasang kotak sumbangan di gereja-gereja. “Panitia memang tidak ingin memberatkan institusi, maka saran dari Bapak Soeherman, kami menyampaikan niat baik ini (pembangunan kapel) kepada P2PUTN, dan puji Tuhan di-support. Kami juga melakukan penggalangan dana ke gereja-gereja, kami terus mencoba mengetuk pintu. Puji Tuhan pembangunan bisa terus berjalan,” kata salah satu panitia yang akrab disapa Yuli ini.
Baca juga: P2PUTN : ITN Malang Fasilitasi Tempat Ibadah Seluruh Agama
Baca juga: ITN Malang Terima Bantuan Gedung Pendopo dari Alumni
Tidak hanya bergerak sendiri, panitia ITN Malang juga melibatkan alumni dalam pembangunan kapel. Bahkan ketua panitia pembangunan kapel adalah alumni angkatan 1983, Yulius Fredy Wibisono. Sekarang ia bekerja di pertambangan di Sulawesi. Kepada itnmalangnews.id ia menuturkan bahwa alumni ITN Malang bergerak dengan membuka tiga rekening donasi. (ata)