
itnmalangnews.id – Bekerja sama dengan Forum Layanan Iptek bagi Masyarakat (Flipmas) Legowo Jawa Timur, kampus biru Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang mengadakan Workshop dan Klinik Proposal Pengabdian kepada Masyarakat, Selasa (09/04). Sesuai tema “Membedah Sistem Penilaian Kinerja Pengabdian Masyarakat dan Strategi Meraih Hibah Pengabdian Masyarakat”, mereka mengundang dosen-dosen yang proposal pengabdian masyarakatnya belum berhasil mendapat pendanaan. Sasarannya adalah proposal pengajuan 2019 untuk pendanaan 2020.
Rektor ITN Malang menyambut peserta Workshop dan Klinik Proposal Pengabdian Masyarakat. (foto: Yanuar/Humas ITN)
Para pejuang pengabdian masyarakat (abdimas) datang dari berbagai penjuru Jawa Timur. Tercatat sejumlah 166 peserta dari 40 Perguruan Tinggi yang hadir untuk membedah proposal. Terkait antusiasme abdimas, Rektor ITN Malang Dr. Ir. Kustamar, MT., mengapresiasi acara yang solutif ini. “Luar biasa. Kita sama-sama mengharap acara ini dapat menyeluruh dan terintegrasi. Agar tercipta pengabdian yang bagus dan dosen bisa kerasan, mulai dari proposal harus diperbaiki,” tuturnya.
Baca juga: Peringkat Ke-3 Jawa Timur, LPPM ITN Malang Dorong Penelitian dan Abdimas Dosen
Baca juga: Jadi Rujukan Awal, Kemenristekdikti dan ITN Malang Gelar Pelatihan Verifikator SINTA
Pendanaan untuk pengabdian masyarakat hanya sekitar 1/6 dana penelitian, karena itu peminat pengabdian masyarakat biasanya lebih sedikit. “Abdimas harus saling berbagi pengetahuan agar niat baik mereka dapat tereksekusi dengan adanya hibah dana. Kriteria pendanaan juga semakin ketat, tapi kalau di lingkup ITN Malang sendiri kita masih survive. Jumlah proposal pengabdian masyarakat sekitar empat judul, sedangkan penelitian tahun ini mencapai 33 judul,” jelas Fourry Handoko, ST, SS, MT, Ph.D Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITN Malang. (ata)