
itnmalangnews.id – Kepekaan sosial dan kepedulian terhadap sesama adalah salah satu bentuk tanggung jawab mahasiswa. Sebagai agent of change (agen perubahan), mahasiswa juga dituntut agar peka terhadap fenomena yang terjadi di luar habitus akademisnya, termasuk di antaranya adalah bentuk kepedulian terhadap korban bencana gempa yang terjadi di Palu, Donggala, dan Sigi. Hal inilah yang mendasari puluhan mahasiswa geodesi melakukan penggalangan dana di beberapa titik keramaian di Kota Malang.
“Hati kami merasa terpanggil dan turut berduka atas kejadian gempa dan tsunami yang melanda di daerah Palu dan sekitarnya. Kami dari HMG (Himpunan Mahasiswa Geodesi-red) segera melakukan koordinasi, setidaknya ada sesuatu yang bisa kami lakukan untuk meringankan beban mereka,” ujar Muhammad Rifki, koordinator penggalangan dana.
Lebih lanjut, mahasiswa asal nganjuk ini menambahkan, kegiatan tersebut merupakan program eksidentil Divisi Sosial Keagamaan yang dilaksanakan secara kondisional apabila terjadi peristiwa bencana alam.
“Kami melakukan penggalangan dana selama dua hari. Selain itu, kami juga mendapat sumbangan dana sosial dari mahasiswa geodesi angkatan 2017. Hasilnya sudah kami belanjakan dalam bentuk sembako dan sudah kami serahkan ke Humas ITN Malang untuk kemudian disalurkan ke pihak korban. Kami berharap, semoga apa yang kami sumbangkan dapat meringkan duka saudara-sudara yang terdampak bencana di sana,” imbuh Rifki.
Baca juga: Kontribusi Nyata, Pemkab Tojo Una-Una Perpanjang Kerjasama dengan ITN Malang
Dari informasi yang dihimpun oleh HMG, setidaknya ada 2 mahasiswa geodesi dari angkatan 2015 dan 2017 berasal dari Palu. Kedua mahasiswa tersebut dalam keadaan aman, walaupun kondisi rumahnya mengalami keretakan. Rifki berharap, semoga gempa, tsunami dan likuifaksi yang melanda di penjuru Sulawesi Tengah tersebut segera pulih dan tidak terjadi gempa susulan. (mus)