
itnmalangnews.id – Diving dibagi menjadi dua macam yaitu menyelam dengan alat pernapasan (scuba diving) dan tanpa alat bantu (snorkeling dan free diving). Himpunan Mahasiswa Teknik Pecinta Alam (Himakpa) Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang sudah pernah scuba diving di Karimunjawa, Bali, dan Pati, bahkan melakukan fish identification di pulau Sempu. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) ini lebih rutin snorkeling, minimal setahun sekali. Terakhir kali snorkeling pada 9-10 November 2019 di Sumber Taman.
Baca juga: www.itn.ac.id
Muhamad Iqbal Yoisangadji anggota Himakpa menjelaskan jika diving memiliki beragam manfaat. Selain lebih dekat dengan alam, diving mampu melatih kompetensi-kompetensi di air alias waterskill. “Yang jelas diving mampu menyalurkan minat bakat, menambah wawasan terkait lingkungan, dan meningkatkan keterampilan seperti waterskill,” sebut Iqbal, Jumat (10/01/2020).
Iqbal lantas menceritakan kegiatan diving terakhir Himakpa. Di sana mereka hanya melakukan snorkeling (skin diving), yakni selam dangkal di mana seseorang berenang di permukaan untuk melihat apa saja yang ada di bawah permukaan air. Sumber Taman dipilih karena dianggap memiliki luas dan kedalaman yang cukup untuk mempraktikkan materi dasar snorkeling. Ikan-ikan di sana pun begitu banyak dan tidak takut pada manusia.
“Ada 25 peserta snorkeling. Selama kegiatan kami berenang 200 meter, melakukan water trap (melayang di air dengan posisi yang tetap), floating alias mengambang di permukaan air, dan apnea yaitu berenang di dalam air sejauh yang kita mampu. Setelah itu kami mulai belajar menggunakan alat snorkeling yaitu masker, snorkel, dan kaki katak (fin). Terakhir, kami mencoba surface, yakni mengambil benda yang dijatuhkan di dasar air dan memulai snorkeling,” ungkap mahasiswa Teknik Mesin S-1 tersebut.
Tak lupa, pemuda asal Pontianak ini memberikan beberapa tips untuk melakukan diving. Tujuannya agar tidak membahayakan diri serta merusak lingkungan. “Kalau diving jangan menyelam sendirian dan menyelam tanpa persiapan, cek peralatan dahulu pun harus dilakukan. Di dalam air jangan menginjak karang, mengganggu biota air, atau mengambil apapun selain sampah. Sedangkan untuk si penyelam jangan panik, menahan nafas, serta memaksakan diri,” pesan Iqbal. (ata)