Mahasiswa magang Kedaireka ITN Malang. Kika (baju kuning): Mahasiswa Teknik Kimia, Lailatul Dinda Saputri, Angela Merici, Punglipa Lewuras, Miranda Sahida Liswa, Dimas Krisnaldi Hendarnanto, diapit oleh mahasiswa Teknik Lingkungan, Sagung Alit Paramitha (paling kiri) dan Rachelsya Bernadet (paling kanan)
itnmalangnews.id – Mahasiswa Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang mendapat kesempatan luas dengan adanya Program Matching Fund – Kedaireka (Kedaulatan Indonesia dalam Reka Cipta) 2021. Mahasiswa bisa mengikuti Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dengan magang di Kedaireka.
Baca juga: www.itn.ac.id
Pengalaman magang Kedaireka dituturkan oleh Rachelsya Bernadet mahasiswa Teknik Lingkungan S-1. Rachel bersama dua mahasiswa Teknik Lingkungan lainnya magang di Program Kedaireka ITN Malang untuk pengembangan Kampung Iklim di RW 7 Tirta Rona Tlogomas lewat peningkatan kinerja adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
Selama empat bulan mulai November-Desember 2021 Rachel bersama teman-temannya mendampingi warga RW 7 Tirta Rona dalam pembuatan reaktor hidroponik. Mulai dari pembuatan reaktor dan distribusi reaktor hidroponik ke 7 RT di RW 7, pembenihan, penanaman benih, hingga pelatihan cara merawat sayuran hidroponik.
Baca juga: Kedaireka ITN Malang Serahkan 14 Unit Reaktor Hidroponik ke RW 7 Tirta Rona Tlogomas
“Untuk sayuran hidroponik yang ditanam oleh warga RW 7 tumbuh dengan baik. Peninjauan kembali sudah kami lakukan setelah pendistribusian,” ujar Rachel saat ditemui usai memberi materi pelatihan merawat sayuran hidroponik, di rumah salah satu warga RT 3 RW 7 Tirta Rona, Minggu (05/12/2021).
Menurut Rachel banyak sekali pengalaman yang ia dapat dari magang Kedaireka. Misalnya ketika menghadapi masyarakat, bagaimana cara berbicara dengan warga, melakukan koordinasi, serta sosialisasi. Menjelaskan tujuan dan maksud dari kegiatan yang akan mereka lakukan. “Ini output-nya (pelaksanaan kegiatan). Maka, dari awal harus dikomunikasikan dahulu secara detail. Agar warga bisa menerima kegiatan kami dengan baik,” lanjutnya.
Dara kelahiran Malang ini berharap kegiatan penanaman sayuran hidroponik dapat bermanfaat untuk masyarakat. Pasalnya menurut Rachel Kelurahan Tlogomas memiliki posisi strategis. “Selain ada apartemen juga sebentar lagi menjadi jalan tembus dari Batu mengarah ke Surabaya. Produk sayuran hidroponik menjadi pelung. Selain bisa untuk konsumsi sendiri, juga bisa dijual untuk menambah pendapatan keluarga,” tandas Rachel.
Baca juga: PKK RW 7 Tirta Rona Semangat Ikuti Pelatihan Kewirausahaan
Menjadi satu rangkaian antara penanaman sayuran hidroponik adalah program pelatihan pengolahan hasil sayuran hidroponik. Pada magang Kedaireka yang sama, tim magang mahasiswa dari Teknik Kimia S-1 ITN Malang juga menuturkan pengalamannya. Salah satunya adalah Lailatul Dinda Saputri.
Dengan empat temannya mahasiswa Teknik Kimia, Dinda mendampingi kegiatan pelatihan pembuatan produk hasil sayuran hidroponik di RW 7 Tlogomas. Hasil produknya meliputi, pembuatan permen jelly tomat dan sawi hijau, pembuatan saus cabai, minyak cabai, dan bubuk cabai. “Kemarin kami (mahasiswa) mendampingi dua kegiatan. Pembuatan permen jelly dan olahan cabai,” kata Dinda.
Dari magang Kedaireka ini Dinda banyak belajar bagaimana cara menghadapi warga masyarakat yang beragam. “Kehidupan di kampus dan realita di masyarakat ternyata jauh berbeda. Kita kan Teknik Kimia, tapi untuk Kedaireka ini konsentrasinya ke makanan. Jadi harapannya apa yang kami berikan bisa bermanfaat bagi warga untuk meningkatkan perekonomian,” kata Dinda saat ditemui di lokasi yang sama. (me/Humas ITN Malang)