Mahasiswa Teknik Kimia Pamerkan Produk Ketahanan Pangan dan Kosmetik, Dalam Sekejap Sold Out
itnmalangnews.id – Kreativitas mahasiswa teknik kimia Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang patut diacungi jempol. Betapa tidak, mereka berhasil menciptakan berbagai produk dari bahan-bahan yang sebelumnya tidak terlalu bernilai, seperti limbah. Kemudian, diolah sehingga bernilai dan dapat dimanfaatkan. Hal ini terlihat dalam acara pameran karya produk mahasiswa dan dosen dalam rangka IACAC (ITN Award of Creative for Achievement and Competititon) di halaman kampus satu pada Kamis (18/5).
Adapun kategori produk yang dipamerkan secara umum terdiri dari produk kecantikan dan makanan. Secara lebih detail, berikut beberapa produk yang dipamerkan: ice cream kunyit asam, puding art lidah buaya, bakso jantung pisang, sosis ampas tahu, abon krispi lele tanpa pengawet dan MSG, cilok sayur sehat, siomay cumi, minuman jelly kulit manggis, tahu rambutan (tahu plus tongkol), cupcake kayu manis dan kulit jeruk, nugget jamur tiram, mie pelangi, magic kefir, lilin aroma terapi (coklat dan strowberry), brownis telo ungu, lipstik minyak zaitun, hand sanitiser alami dari lidah buaya dan cengkeh, parfum kenanga dan cempaka, body scrub dari bunga, toga, bengkoang, the daun rosela dan mint, teh daun kari, sabun mandi transparan dari kulit pisang, roti labu kuning, permen kulit jeruk, beras instan dari suweg, permen jelly wortel dan kencur, kecap ikan, pupuk cair dari limbah sayur.
Menurut Dra. Siswi Astuti, M.Pd, bahwa produk-produk tersebut dibuat oleh para mahasiswa teknik kimia dalam rangka tugas desain produk. Mereka mengerjakannya secara berkelompok yang terdiri dari dua orang. “Jadi mulanya mereka dapat teori dulu, kemudian survei lapangan dan pasar, baru menentukan desain produknya. Kemudian menghitung untung rugi dari pembiayaannya,” terang Siswi saat ditemui di lokasi acara yang didampingi oleh Rini Kartika Dewi, ST, MT, dan Faidliyah Nilna M, ST, MT.
Sementara itu Elizabeth Catur Yulia, SH, Kepala Humas ITN Malang menyatakan bahwa sejauh ini sudah biasa mahasiswa teknik kimia membuat produk yang bernuansa ketahanan pangan. Bahkan sebelumnya sudah ada dua produk yang dititipkan di pusat oleh-oleh, di antaranya kecap ikan dan permen dari wortel. Memang sejauh ini, lanjut Yulia, belum ada pengembangan lebih lanjut dari setiap produk tersebut padahal sangat bangus dan prospek. “Mungkin setelah ini pimpinan akan pikirkan tentang beberapa produk yang bagus-bagus ini untuk dikembangkan. Dan jika ada perusahaan yang berminat kami sangat terbuka,” terang Yulia.
Selain itu, perempuan asli Malang tersebut juga menambahkan, bahwa dalam pameran kali ini sangat penting untuk tes pasar produk-produk tersebut. Apa yang masih menjadi kekurangan yang perlu diperbaiki lagi. “Namun tadi katanya beberapa produk dalam sekejap sudah sold out,” tuturnya. (her)