itnmalangnews.id – Mengolah limbah menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat merupakan salah satu kegiatan mahasiswa Teknik Kimia Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang. Seperti yang dilakukan oleh Dhiya’ Acfira Tsaniatri bersama dua orang temannya, Helen Margareta dan Amalia Umaro. Tiga mahasiswa kampus biru tersebut berhasil menyulap limbah cangkang kemiri menjadi bahan pengental pada etanol gel.
Menurut Fira, sapaan akrab Dhiya’ Acfira Tsaniatri, sejauh ini memang cangkang kemiri tidak banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Padahal ibu-ibu rumah tangga tiap hari menggunakan kemiri untuk racikan bumbu masakannya. “Padahal cangkang kemiri mengandung selulosa, yang bisa kita gunakan untuk hal yang bermanfaat lainnya. Dan bahkan menguntungkan ekonomi sekitar,” terang dara asal Malang tersebut saat ditemui di ruang humas ITN Malang, Jumat (27/7).
Dia bersama teman-temannya berinisiatif mengolah cangkang tersebut menjadi bahan pengental gel etanol. Sehingga etanol dapat digunakan secara lebih efisien, misalnya untuk menghangatkan makanan. Dengan gel ini penggunaan etanol jadi fleksibel, sifat pembakarannya lebih aman dan lebih awet ketimbang digunakan dalam keadaan masih cair. “Dalam riset kami empat gram gel etanol berbahan cangkang kemiri ini mampu bertahan tiga sampai lima menit,” kata mahasiswa semester delapan itu.
Baca juga: Mahasiswa ITN Malang Buat Insektisida Serangga Berbasis Limbah Laundry
Adapun cara membuatnya dimulai dari menghaluskan cangkang kemiri, kemudian proses alkalisasi dengan menambahkan etanol, aquades (air suling), NaOH. Diaduk dengan magnetic stirrer selama satu jam. Setelah itu ditambah bahan asam trikloroasetat untuk mengikat lendir lebih banyak keluar. Lalu diaduk lagi selama satu jam. “Pada tahap ini bahannya masih belum kental banget,” kata dia.
Gallery terkait: Delapan Tim PKM ITN Malang Dimonitoring dan Dievaluasi
Setelah itu dilanjutkan proses netralisasi yaitu dengan ditambahkan etanol untuk memisahkan larutan dan padatan dengan cara disaring menggunakan kertas saring yang halus. Setelah terpisah yang digunakan adalah padatannya. Kemudian dioven selama empat jam dengan suhu 60 derajat. “Nah di sini sudah padat dan bisa digunakan untuk bahan bakar. Atau juga bisa digunakan sebagai pengganti lilin,” paparnya. (her)