Mahasiswa Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 2 ITN Malang belajar mencari peluang usaha bakso bersama owner Bakso Tutus, Richa Susanti. (Foto: Istimewa)
itnmalangnews.id – Mengenal suatu daerah kurang lengkap tanpa mengenal dan menikmati makanan khasnya. Begitu pula mahasiswa Program Mahasiswa Merdeka (PMM) 2 yang berada di Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang. Mereka dikenalkan dengan bakso Malang. Bahkan owner Bakso Tutus, Richa Susanti datang langsung ke Kampus 2 ITN Malang, Kamis (08/12/2022).
Baca juga: www.itn.ac.id
Ir. Maranatha Wijayaningtyas, ST, MMT, PhD, IPU, dosen pembimbing Modul Nusantara ITN Malang menyampaikan, dikenalkannya Bakso Tutus oleh owner-nya langsung harapannya bisa memberikan inspirasi kepada mahasiswa untuk membuka usaha kuliner nusantara.
“Bu Richa sharing perjuangannya memulai usaha Bakso Tutus. Hingga sekarang bisa berkembang sampai tujuh cabang,” ujar Maranatha saat ditemui di kampus 1 ITN Malang, Jumat (09/12/2022).
Menurutnya ternyata masih banyak peluang dalam pengembangan usaha bakso. Selama ini proses produksi bakso Tutus masih konvensional atau manual. Ada mesin tapi masih sebatas untuk menggiling daging. Peluang inilah yang ditangkap oleh Maranatha.
Baca juga: Puluhan Mahasiswa Inbound Pertukaran Mahasiswa Mereka ITN Malang Sambangi Kampung Budaya Polowijen
Maranatha melihat, selain pemasaran dalam produksi bakso peluang mahasiswa mesin berkiprah di dalamnya masih luas. Seperti membuat teknologi tepat guna mesin penggiling daging hingga pencetak bakso. Daging masuk ke mesin, dan keluar sudah dalam bentuk bulatan bakso. Ataupun mesin pembuat bawang goreng.
“Saya sampaikan ke mahasiswa, selain membuat mesin mereka bisa membuat aplikasi pengelolaan keuangan, administrasi, absen, dan lain-lain. Karyawan masuk, izin, libur bisa terpantau. Karena selama ini sistem absen di outlet Bakso Tutus masih dikelola sendiri secara manual,” imbuh dosen Pascasarjana ITN Malang ini.
Perlu diketahui bahwa mahasiswa outbound ITN Malang terdiri dari berbagai jurusan, ada teknik mesin dan juga teknik informatika. Maranatha berharap mereka lebih peka terhadap kebutuhan industri dan bisa menjadi konsultan di daerahnya masing-masing.
Salah satu mahasiswa PMM adalah Taufik Sofian Hadi dari Universitas Hamzanwadi, Lombok. Menurut Taufik kegiatan kemarin sangat inspiratif, dan bisa memotivasi mahasiswa dalam berwirausaha.
Baca juga: Wisudawan Terbaik Bantu UMKM Buat Alat Pencetak Bakso
“Untuk memulai usaha kuncinya tidak gampang menyerah. Kemarin kami juga diajarkan tentang teknik marketing. Tentunya ini menambah pengetahuan kami sebagai mahasiswa. Bagaimana cara marketing yang baik, sehingga orang tertarik dengan produk yang kita jual,” katanya saat dihubungi lewat sambungan WhatsApp.
Begitupun Muhammad Azwan dari Universitas Medan Area. Azwan akrab disapa merasa banyak mendapatkan pengalaman. Ia begitu terinspirasi dengan cerita owner Bakso Tutus. Bagaimana perjuangan Bu Richa dari yang awalnya tidak memiliki usaha sekarang mempunyai banyak cabang outlet bakso.
“Dari cerita beliau saya bisa mengambil kesimpulan. Konsisten dalam usaha itu sangat diperlukan, dan doa serta usaha yang kuat,” tandasnya yang baru faham bila Malang terkenal akan baksonya yang enak. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)