itnmalangnews.id – Sikka adalah sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang pada bagian utara dan selatan berbatasan dengan laut. Data terakhir tahun 2017 menyebutkan, jika kepadatan Sikka adalah 183,20 jiwa per km persegi dengan jumlah penduduk kisaran 317 ribu jiwa. Saat ini Sikka dipimpin oleh bupati bernama Fransiskus Roberto Diogo, S.Sos.
MoU antara Kabupaten Sikka dan ITN Malang. (Foto: Istimewa)
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sikka terus berupaya membangun daerahnya. Guna mewujudkannya, salah satu langkah yang diambil adalah menjalin kerja sama dengan Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang. Perwakilan dari Kabupaten Sikka pun berkunjung ke ITN Malang pada Jumat (16/08), untuk menandatangani nota kesepakatan bersama (MoU). Badan Perencanaan dan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Sikka (Bappelitbang) hadir dalam kelompok tersebut.
Di samping kerja sama Pemkab Sikka dengan ITN Malang, Bappelitbang juga mengadakan kerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) ITN Malang. Kerja sama ini merupakan kelanjutan sekaligus realisasi yang lebih spesifik dari kerja sama satunya. Perjanjian kerja sama ditandatangani oleh Adrianus F. Parera, SE,M.Si Kepala Bappelitbang Sikka dan Awan Uji Krismanto ST,MT,Ph.D Kepala LP2M ITN Malang.
Latar belakang kerja sama ini bermula dari rekam jejak karya dan kolaborasi ITN Malang di NTB dan NTT, sehingga Kabupaten Sikka tertarik ikut bekerja sama dengan Kampus Biru. Awan menceritakan kinerja Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) dalam bidang tata kota menjadi pionir relasi. Pemerintah setempat sangat puas dengan hasilnya dan kemudian percaya untuk menjalin kerja sama resmi.
Untuk pelaksanaan MoU tahap awal, ITN Malang diminta mendata dan menyusun indeks kebahagiaan, kepuasan masyarakat, dan kualitas pelayanan publik. Riset ditujukan untuk menentukan kesejahteraan masyarakat dan melandasi kebijakan pemerataan pembangunan serta implementasinya. Pembangunan di Sikka wajib dilakukan, sehingga butuh gambaran opini masyarakat mengenai hal yang perlu dipertahankan, dikembangkan, ataupun ditinggalkan.
Usai penandatanganan kerja sama, kedua lembaga melanjutkan diskusi tentang penelitian yang ada di ITN Malang. Dua penelitian yang paling membuat Bappelitbang Kabupaten Sikka tertarik adalah alat desalinasi dan pengolahan limbah ikan. “Mereka antusias dengan desalinasi air laut menjadi air tawar sebab di Sikka masih tergantung pada air hujan sebagai sumber air bersih. Potensi ikan di Sikka juga besar sehingga perlu dikembangkan,” ujar Awan.
Baca juga: Majukan Kabupaten, Bupati Lembata Gandeng ITN Malang
Baca juga: Ibu-Ibu Desa Sedati Sidoharjo Belajar Cara Pembuatan Kecap Ikan dari ITN Malang
Awan berharap kerja sama ini akan membuat ITN Malang bisa lebih berkontribusi, terutama untuk masyarakat di daerah yang sulit dijangkau. Kerja sama bentuk apapun nantinya mengarah ke pemberdayaan masyarakat. “Mudah-mudahan kontribusi kita sebagai akademisi bisa lebih nyata,” katanya ketika ditemui di ruangan LP2M, Selasa (20/08).
ITN Malang pun akan menindaklanjuti pengadaan air bersih di Kabupaten Sikka. Dalam waktu dekat mereka berencana ke Sikka untuk meninjau pantai. “Konsep kami, alatnya menggunakan energi terbarukan seperti energi matahari. Kami bisa mengajukannya ke program abdimas. Nanti kami juga berencana melibatkan mahasiswa dalam pengambilan data dan pemasangan alat,” tutur dosen Teknik Elektro ini. (ata)
Link : www.itn.ac.id