Dhearisa Melani Nalohy mahasiswa inbound dari Universitas Sam Ratulang, Kota Manado, Sulawesi Utara saat memperkenalkan diri. (Foto: Yanuar/humas)
itnmalangnews.id – Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang menerima sebanyak 24 mahasiswa inbound Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Dalam Negeri (PMM-DN). Rektor ITN Malang, Prof Dr Eng Ir Abraham Lomi MSEE, beserta jajaran wakil rektor, dekan, dan prodi menyambut secara langsung ke 24 mahasiswa PMM-DN di Ruang Amphi Gedung Mesin Kampus 2 ITN Malang, Senin (22/11/2021).
Baca juga: www.itn.ac.id
Mahasiswa inbound ITN Malang berasal dari perguruan tinggi berbagai daerah. Antara lain: Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat, Jambi, Lampung, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, dan NTT. PMM-DN merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Riset Teknologi (Kemendikbudristek). Dengan program belajar lintas kampus di dalam negeri diharapkan akan menambah wawasan mahasiswa tentang semangat Bhinneka Tunggal Ika serta memperkuat rasa persaudaraan lintas budaya dan suku.
Rektor ITN Malang, Prof Dr Eng Ir Abraham Lomi MSEE dalam sambutannya mengucapkan selamat datang dan berterimakasih karena ITN Malang menjadi pilihan untuk mahasiswa inbound terpilih mengikuti perkuliahan di Kampus Biru.
“Malang ini kota terbesar kedua setelah Surabaya. Adik-adik mahasiswa bisa menceritakan bagaimana kondisi di Malang setelah nanti kembali ke daerah masing-masing. Program ini menjadi peluang yang sangat baik untuk mempelajari budaya daerah lain,” kata rektor.
Menurut Rektor, saat ini ITN Malang masih menerapkan perkuliahan daring. Namun, ada beberapa kegiatan yang sudah dilaksanakan secara luring. Rektor juga mengingatkan mahasiswa inbound untuk selalu menjaga diri, berhati-hati dan tidak melalaikan protokol covid-19. Rektor juga mengingatkan akan pentingnya berinteraksi dan menjaga toleransi.
“Selama di Malang, baik di asrama maupun saat melakukan kegiatan di luar asrama prokes harus tetap terjaga. Semoga dengan adanya kegiatan ini hubungan adik-adik dengan ITN Malang kelak terus berkesinambungan,” ujarnya.
Sementara itu, WR I ITN Malang Dr. F Yudi Limpraptono, ST MT, mengatakan, selama dua bulan mahasiswa inbound akan ada di ITN Malang. Dengan waktu yang singkat tersebut, Yudi berharap mahasiswa bisa benar-benar mendapatkan manfaat.
Baca juga: Modul Nusantara Jembatani Mahasiswa Bangun Rasa Toleransi dari Berbagai Negeri
“Anda secara otomatis nanti akan dipulangkan ke daerah masing-masing di pertengahan Januari 2022. Tapi, kalau terdapat suatu hal penting ada yang ingin pulang terlebih dahulu, maka kami harus memfasilitasi dan mengajukan dulu ke pokja,” kata Yudi.
Selain mahasiswa inbound belajar mata kuliah yang sudah dipilih, mereka juga wajib menjalankan modul nusantara. Mengenal budaya Malang, berbagi pengalaman antar daerah asal. “Khusus untuk mata kuliah sementara ITN sendiri masih daring. Kami sudah minta tolong kepada wakil dekan untuk bisa diatur ada pertemuan tatap muka dengan dosen mata kuliah. Kalau untuk praktikumnya anda bisa bergabung dengan mahasiswa ITN,” ujarnya.
Modul nusantara ITN Malang dibawah bimbingan Drs Sumanto, M.Si bersama Ir Maranatha Wijayaningtyas, ST MMT PhD IPU. Disampaikan Maranatha, sebenarnya ITN Malang menerima 25 mahasiswa inbound. Namun yang hadir hanya 24 mahasiswa, dikarenakan satu mahasiswa tidak diperkenankan oleh orang tuanya.
“Memang harus ada ijin dari orang tua. Apalagi masih pandemi. Kemarin satu mahasiswa yang tidak diizinkan oleh orang tuanya. Kalau mahasiswanya di awal menyampaikan kepada kami, mungkin kami bisa berkomunikasi kepada orangtuanya. Karena Malang sudah cukup kondusif levelnya untuk kegiatan,” katanya. (me/Humas ITN Malang)