Kunjungan Rektor ITN Malang Prof Dr Eng Ir Abraham Lomi MSEE, disambut hangat oleh Direktur Umum (Dirum) KEK Singhasari, Dr Purnadi, SH MSi (baju putih) yang didampingi oleh Kriswidyat Praswanto, ST MM, General Manager BUPP KEK Singhasari (memegang laptop), Selasa (07/12/2021). (Foto: Yanuar/humas)
itnmalangnews.id – Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari, Kabupaten Malang, Jawa Timur terus berlanjut. Sejak diresmikan Agustus 2019 yang lalu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang bersama investor PT Intelegensia Grahatama telah membangun beberapa gedung yang menjadi awal proyek KEK Singhasari.
Baca juga: www.itn.ac.id
Kebutuhan akan Detail Engineering Design (DED) KEK Singhasari menjadi hal yang mendesak untuk segera disiapkan guna menggaet investor untuk pengembangan KEK Singhasari. Hal ini terungkap saat Rektor Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Prof Dr Eng Ir Abraham Lomi MSEE, memenuhi undangan dari pengelola KEK Singhasari, dan diterima secara hangat oleh Direktur Umum (Dirum) KEK Singhasari, Dr Purnadi, SH MSi dan staf.
Direktur Umum (Dirum) KEK Singhasari, Dr Purnadi SH MSi menyampaikan, ada beberapa kegiatan yang bisa dikolaborasikan antara KEK Singhasari dengan ITN Malang. Dan kegiatan bisa segera terealisasi mengingat ITN Malang dan KEK Singhasari sudah ada kesepakatan kerjasama dari beberapa bulan lalu.
“Beberapa Minggu yang lalu kami juga sudah bertemu dengan Pak Rektor. Kami berkomunikasi secara intensif dengan beliau. Ada beberapa kegiatan yang bisa dikolaborasikan antara ITN dengan KEK Singhasari,” ujar Purnadi saat ditemui usai menerima kunjungan Rektor ITN Malang, di Kantor KEK Singhasari, Jalan Raya Klampok Singosari, Kabupaten Malang, Selasa (07/12/2021).
Baca juga: Link And Match, ITN Malang Kolaborasi dengan KEK Singhasari
Menurut Purnadi, pihaknya akan bekerjasama dengan Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) ITN Malang untuk membuat Detail Engineering Design (DED). Pasalnya, saat ini yang ada di KEK Singhasari masih berupa site plan. “Bagi kami (DED) sangat urgent sekali. Saat ini yang ada di KEK masih berupa site plan sedangkan DED masih belum. Karena berhubungan dengan investor yang akan masuk ke KEK. Kami harus menyajikan itu (DED),” jelasnya.
Disampaikan Purnadi, dalam DED tertera nilai bangunan, bentuk bangunan, lebar bangunan, hingga nilai investasi yang diperlukan. Namun, tidak menutup kemungkinan akan ada beberapa program kegiatan dari ITN Malang yang bisa dikolaborasikan dengan pihaknya. Perlu diketahui, mulai tahun 2022 nanti akan ada bantuan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI dalam hal pemenuhan investor bagi KEK Singhasari.
KEK Singhasari memiliki dua kegiatan utama, yakni pariwisata dan pengembangan teknologi. Dimana untuk teknologi digital sudah bekerjasama dengan Amazon Web Services (AWS), sehingga ada keinginan dari KEK Singhasari agar perguruan tinggi yang mempunyai program digital bisa berkolaborasi dengan KEK Singhasari, dan AWS.
“Kami sangat berharap terhadap penyediaan SDM digital. Karena kami mempunyai kewajiban mendidikan anak-anak animator menjadi animator yang handal. Kami programkan untuk mencari dosen-dosen yang handal animasi untuk meningkatkan skill anak-anak ini. Semisal ITN mau kerjasama dengan AWS, bisa nanti lewat (fasilitasi) kami,” tambah Purnadi.
Baca juga: ITN Malang Garap Master Plan Wisata Edufarm Kedok Ombo, Gunungrejo, Singosari
Sementara itu, Rektor ITN Malang, Prof Dr Eng Ir Abraham Lomi MSEE menyambut baik program KEK Singhasari. Menurutnya sinergi bisa terbangun, apalagi ITN Malang dan KEK Singhasari sudah terjalin MoU. Sementara Penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) secara real bisa dilakukan oleh unit-unit yang ada di ITN Malang. Kerjasama ini juga sangat bagus untuk mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
“Di Kota Malang salah satu yang berbasis teknologi hanya ITN Malang. Kami juga mempunyai alumni yang konsen terhadap teknologi informasi yang banyak berkiprah di luar Malang. Ada peluang disekitar kita, selayaknya bisa dikerjasamakan dengan baik. Kami mengucapkan terima kasih diberi kesempatan yang sangat baik ini,” ujar rektor.
Keinginan Rektor ITN Malang terjawab ketika Kriswidyat Praswanto, ST MM, General Manager Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) KEK Singhasari menyampaikan presentasinya. Seperti dijelaskan sebelumnya, KEK Singhasari mempunyai kegiatan utama pariwisata dan pengembangan teknologi.
Pariwisata untuk mendukung rekreasi, pertemuan, pariwisata, dan lain-lain. Sementara pengembangan teknologi diperuntukkan untuk riset dan teknologi rancang bangun. Di KEK Singhasari juga ada magang belajar. Perguruan tinggi nantinya bisa menempatkan mahasiswanya untuk magang kerja. Mahasiswa tidak hanya mendapatkan teori, namun juga kemampuan skill.
“Dengan ITN Malang nanti sangat fleksibel. Kegiatan kami yang bisa langsung dieksekusi adalah magang industri yang bisa mendukung MBKM,” katanya.
Lanjut Kris, untuk kegiatan jangka pendek KEK bisa bekerjasama strategis dengan Prodi Digital Business ITN Malang, dan kolaborasi kegiatan transformasi digital. Sementara untuk jangka menengah adalah kerjasama memetakan wilayah yang terintegrasi antara Gunung Semeru dan Gunung Bromo atau yang biasa disebut Bromo-Tengger-Semeru. Serta hilirisasi teknologi tepat guna (TTG) dan inovasi yang telah dan sedang dilaksanakan ITN Malang.
“ITN Malang kan mempunyai prodi baru bisnis digital. Jangka pendeknya kami bisa menawarkan dibisnisnya. Namun, tidak menutup kemungkinan bisa kolaborasi dengan kegiatan lainnya. Semoga kita bisa mensukseskan dan mempercepat kolaborasi digital,” tandas Kris yang juga alumnus Teknik Sipil S-1 ITN Malang angkatan 93 ini. (me/Humas ITN Malang)