
itnmalangnews.id – Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang merupakan salah satu kampus yang memiliki bidang vokasi. Tahun ini, ITN Malang meng-upgrade program studi D-3 menjadi Sarjana Terapan (D-4). Uniknya, mahasiswa tidak harus menyelesaikan studi sampai empat tahun. Mereka boleh memilih D-2, D-3, atau D-4 sehingga disebut sistem Multi Entry Multi Exit (MEME).
Rektor ITN Malang, Dr.Ir. Kustamar, MT (baju merah) dalam pertemuan dengan guru BK se-Banyuwangi. (Foto: Istimewa)
Dikarenakan sejalurnya pendidikan tinggi vokasi dengan kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), berbagai SMK tertarik mengenal lebih jauh Program Sarjana Terapan. ITN Malang pun ingin mengenalkan program barunya dan dimulai dari SMK-SMK di Banyuwangi. Bertempat di SMK PGRI Rogojampi, Rabu (07/08), Rektor ITN Malang beserta jajaran bertemu Forum Musyawarah Guru Bimbingan Konseling SMK se-Kabupaten Banyuwangi. Jumlah perwakilan yang hadir sekitar 38 SMK.
Secara garis besar acara meliputi silaturahmi dan diskusi tentang sarjana terapan serta penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU). Dr.Ir. Kustamar, MT, Rektor ITN Malang menceritakan keresahan para guru SMK. “Rata-rata siswa masuk ke SMK diniatkan agar lekas mendapat pekerjaan. Namun, di tengah jalan kadang siswa ingin melanjutkan studi. Sebagian Guru BK belum punya cukup gambaran tentang program studi yang cocok. Jadi, kami kenalkan Program Studi Sarjana Terapan sekaligus untuk meminta masukan,” papar Kustamar ketika ditemui di ruangannya, Kamis (08/08).
Kustamar lantas menawarkan berbagai fasilitas sehubungan dengan adanya kerja sama. Beberapa fasilitas tersebut antara lain; keringanan tanggungan kuliah dengan komunikasi kedua pihak, rusunawa asal memesan di awal, seleksi masuk ITN Malang dipercayakan di sekolah masing-masing, dan pengadaan semacam kuliah tamu untuk para guru.
Sarjana terapan sendiri diproyeksikan akan menguat dalam 5-10 tahun mendatang. Pada tahun tersebut Indonesia mencapai puncak bonus demografi. Dibutuhkan tenaga terampil untuk mengolah sumber daya alam. Keterampilan tersebut diperkirakan ada pada sarjana terapan yang kuliahnya didominasi praktikum (60:40 persen).
Baca juga: ITN Malang Buka Tiga Prodi Sarjana Terapan Baru
Baca juga: Tingkatkan Kompetensi Guru, ITN Malang Jalin Kerjasama dengan Beberapa Sekolah di Blitar
Untuk itu ITN Malang terus berupaya meningkatkan kualitas lulusan. Kustamar memproyeksikan ke depan para mahasiswa Program Sarjana Terapan tidak perlu mengeluarkan banyak biaya. “Kami merencanakan subsidi silang agar pembiayaan kebutuhan Program Sarjana Terapan bukan cuma dari mahasiswa. Kami juga mengagendakan lebih banyak praktik di lapangan, terutama dengan memaksimalkan MoU dengan pihak-pihak terkait. Harapannya bisa menghasilkan tambahan uang, sehingga kuliah terampil dan saat lulus cepat kerja,” jelas rektor. (ata)
Link : www.itn.ac.id