Rektor ITN Malang Awan Uji Krismanto ST., MT., PhD, menerima kunjungan Kepala Pusat Riset Kebijakan Publik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Yanuar Farida Wismayanti S.ST., MA., PhD. (Foto: Yanuar/Humas ITN Malang)
itnmalangnews.id – Rektor ITN Malang Awan Uji Krismanto ST., MT., PhD, menerima kunjungan Kepala Pusat Riset Kebijakan Publik, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Yanuar Farida Wismayanti S.ST., MA., PhD., dan rombongan, di Ruang Sidang Rektorat Kampus 1 ITN Malang, Kamis (31/10/2024).
Pada kesempatan tersebut dibahas mengenai potensi kerja sama ITN Malang dengan Organisasi Riset Tata Kelola Pemerintahan, Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat. ITN Malang sebagai perguruan tinggi berbasis teknologi berkomitmen untuk dapat berkontribusi dan mendukung pemerintah dalam pengembangan riset-riset yang menjadi pertimbangan dalam pengambilan kebijakan.
Baca juga: Teknik Mesin S-1, Lepas 47 Mahasiswa Magang Industri di Berbagai Perusahaan dan Institusi Ternama
Dosen dan tenaga peneliti ITN Malang sudah banyak terlibat dalam melakukan riset dan kajian di bidang pengembangan teknologi dan analisi-analisis kebijakan baik ekonomi, sosial, dan lingkungan. Rencana kolaborasi riset ITN Malang dengan Pusat Riset Kebijakan Publik akan langsung ditindaklanjuti dalam beberapa tema riset. Seperti analisis terhadap kualitas pelayanan terhadap pengembangan sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE), pemetaan kemiskinan, dan model kebijakan penanggulangan kemiskinan, pemberdayaan masyarakat, dan pengembangan energi baru terbarukan, serta potensi riset lain yang relevan.
Rektor menyatakan, sebelumnya ITN Malang telah melakukan kerja sama dengan Organisasi Riset Pertanian dan Pangan (ORPP) yang merupakan salah satu organisasi riset yang berada di bawah payung BRIN. Bersama Prodi Teknik Mesin S-1 ITN Malang saat ini dalam pengembangan riset pengolahan sorgum, dan lain-lain. Serta implementasi MBKM antara ITN Malang dengan organisasi riset tersebut. ITN Malang memiliki resource cukup untuk proyek penelitian dengan luasnya lahan di kampus 2, dan alat-alat yang mumpuni untuk bisa dikerjasamakan.
“Secara sumber daya manusia dan resource experience, kami (institusi) siap untuk kerja sama riset. Dengan adanya kerja sama (MoU) bisa menjadi payung hukum, join riset dosen juga bisa terfasilitasi dengan baik. Tentunya kerja sama BRIN dengan ITN bisa lebih fleksibel,” ujar rektor.
Saat ini kampus teknik dan bisnis ITN Malang juga sedang giat-giatnya mengembangkan inovasi kerja sama dengan pemerintah kota/kabupaten di Indonesia Timur dalam bidang bidang riset, dan tata ruang. Selain itu Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) ITN Malang juga menerjunkan mahasiswa langsung ke daerah dan desa untuk menggali potensi daerah dan membuat desain wisata desa.
Menurut rektor, pada proses diskusi penjajakan kerja sama tersebut cukup menarik. Salah satu yang sedang konsen digarap BRIN adalah kebijakan publik. “ITN Malang siap mensupport dalam bentuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat daerah termasuk pemetaan kemiskinan, dan pemberdayaan masyarakat,” katanya.
Kedatangan Yanuar Farida Wismayanti, PhD yang akrab disapa Yanti memang membawa misi join riset ke perguruan tinggi, pemerintah daerah provinsi, dan kabupaten. Menurutnya ada beberapa skema riset yang bisa dikolaborasikan meskipun tidak harus sama persis seperti SPBE, kemiskinan, stunting, serta isu-isu lainnya. Tak terkecuali riset tentang renewable energy yang saat ini intens digarap oleh ITN Malang.
Positioning riset kebijakan publik adalah memprioritaskan, memprakarsai, merumuskan, menyetujui, dan mengimplementasikan skema kebijakan publik untuk kesejahteraan dalam rangka peningkatan kualitas hidup masyarakat. Melalui kontribusi pada dana, ide, kebutuhan dan adanya keterlibatan secara partisipatif dari masyarakat untuk mencapai tujuan dengan skema kebijakan. Yakni budaya dan masyarakat, ekonomi, lingkungan, pendidikan, kesehatan, justice, pemerintahan dan data manajemen.
“Kit bisa mengawinkan riset. Salah satunya di kota atau wilayah mana yang memungkinkan ITN mempunyai jaringan bisa menjadi uji coba. Kalau kita mempunyai jaringan akan ke lebih mudah. Bisa diajukan dengan sistem kemitraan. Nanti output-nya bisa ke publikasi internasional,” katanya.
Kepala Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Kerjasama (LP2K) ITN Malang, Ardiyanto Maksimilianus Gai, ST., M.Si., menambahkan, beberapa tahun terakhir ITN Malang bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam bidang perencanaan dan kebijakan, baik perencanaan pembangunan, perencanaan tata ruang dan perencanaan berbasis teknologi.
“Sekarang kami menggagas kolaborasi riset dengan terus memaksimalkan roadmap riset kami dan menyamakan roadmap riset di badan perencanaan pembangunan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (BAPPERIDA). Harapannya setiap kebijakan yang keluar dari pusat sampai kabupaten/kota berdasarkan hasil riset,” ungkapnya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)