itnmalangnews.id – Kesadaran akan pentingnya pendidikan dan teknologi di era Revolusi Industri 4.0 mengantarkan Madrasah Aliyah (MA) Bahrul Ulum Tajinan berkunjung ke Kampus 2 Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang. Dalam sambutannya, Noer Azizi, M.PdI selaku Kepala Sekolah bermaksud memperkenalkan perguruan tinggi kepada para siswa.
Baca juga: www.itn.ac.id
“Di madrasah kita belum begitu kenal logika, masih dominan hafalan kitab dalam pendidikannya. Untuk program Goes to Campus kali ini kami memilih ITN Malang yang berfokus di bidang teknologi,” tuturnya, Rabu (27/11).
MA Bahrul Ulum berlokasi sekitar 5 km dari Tajinan, Kabupaten Malang. Kepala Sekolah mengungkapkan jika kebanyakan lulusan segera menikah. Akan tetapi, persentase lulusan yang melanjutkan ke perguruan tinggi mengalami peningkatan. Sebelumnya hanya sekitar 10 persen, sedangkan sekarang 30 persen.
Ia berharap tahun ini lulusan yang meneruskan pendidikan dapat mencapai 50 persen, termasuk ke ITN Malang. Beasiswa merupakan salah satu cara agar siswa tertarik kuliah. “Banyak siswa terkendala biaya kuliah. Kami berharap ITN Malang juga menggelontorkan beasiswa kepada calon mahasiswa yang dianggap layak,” pesannya.
Baca juga: SMK Unggulan NU Mojoagung dan ITN Malang Sepakati Kerjasama diberbagai Bidang
Baca juga: Pepatran Bawa Mahasiswa ITN Malang Juarai Lomba Karya Terbaik Studio Perencanaan Tata Ruang
Dari pihak institusi, ITN Malang menyambut hangat kunjungan MA Bahrul Ulum. Ir. Budi Fathoni, MTA, perwakilan Lembaga Penerimaan Mahasiswa Baru (LPMB) memaparkan berbagai hal yang dapat dilakukan secara berkolaborasi. “Jangan sampai Kabupaten Malang kehilangan identitas dengan hadirnya properti dan maraknya pembangunan. Kalau bisa Bahrul Ulum menjadi konseptor perawatan lingkungan dengan menggandeng ITN Malang. Kami juga bisa melatih pembuatan produk seperti souvenir, saringan beras, sampai robot,” kata Budi.
ITN Malang pun sudah lama bekerja sama dengan Kabupaten Malang terkait fungsi tata ruang. Mahasiswa kerap berinovasi perihal penataan wilayah. Kegiatan tersebut lebih optimal sebab mahasiswa juga dapat belajar dari kearifan lokal di masyarakat. (ata)