Tim Spectra Ambis Teknik Sipil S-1 ITN Malang. Kika: Damasius Marbun, Leonardo Wijaya Paiso Seputro, dan Vandrew Prananda Manginte. (Foto: Yanuar/humas)
itnmalangnews.id – Implementasi green project management membawa Tim Spectra Ambis Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang menyabet juara 2 Civil Tender Competition, Civil Engineering Expo 2021, Universitas Palangka Raya (UPR). Tender Competition yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS), Universitas Palangkaraya, Kalimantan Tengah ini diikuti berbagai universitas se-Indonesia, dan diumumkan pada pertengahan Desember 2021 yang lalu.
Baca juga: www.itn.ac.id
Tim Spectra Ambis terdiri dari mahasiswa Teknik Sipil S-1 Kampus Biru yakni, Leonardo Wijaya Paiso Seputro, Damasius Marbun, dan Vandrew Prananda Manginte. Ketiga mahasiswa tersebut diberi tantangan untuk membuat tender dari gedung pembelajaran tujuh lantai. Uniknya mereka mengedepankan implementasi green project management dalam tendernya.
“Kami memasukkan green project management dalam pembuatan tender. Ini menjadi kelebihan tender yang kami buat. Mengedepankan manajemen yang green. Tidak boros dalam penggunaan material, karena material diambil secara regional,” kata Leonardo Wijaya Paiso Seputro saat ditemui di Ruang Humas ITN Malang, Kamis (23/12/2021).
Konsep green project management menekankan pada manajemen proyek, khususnya bidang konstruksi sehingga dapat turut berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan (sustainability). Konsep ini merupakan masukan dari Ir. Maranatha Wijayaningtyas, ST., MMT., PhD., sebagai pembimbing Tim Spectra Ambis. Dalam konsep green project management, Spectra Ambis memanfaatkan material yang sudah tidak terpakai, namun masih bisa dan sangat layak dipakai kembali. Mereka juga berusaha mengurangi karbon dari alat transportasi dengan menggunakan material regional dari wilayah tersebut, tanpa mendatangkan dari wilayah lain.
“Kami karena tidak perlu mengambil material dari jauh. Cukup material dari daerah sendiri. Kemudian, pemanfaatan air bisa dengan air hujan yang ditampung, mungkin belum cukup (airnya) tapi ini cukup membantu. Dan, untuk listrik digunakan panel surya dengan energi saving,” beber mahasiswa asal Pasuruan ini.
Dikatakan Leo akrab disapa, dalam lomba tender mereka diminta seperti membuat proyek pada umumnya. Mereka diharuskan membuat dokumen penawaran. Termasuk penawaran harga, jadwal pembangunan, material, alat, dan lain-lain. Dengan obyek penawaran membuat gedung pembelajaran tujuh lantai.
Baca juga: Penuh Pengalaman, Geodet ITN Malang Magang Bersertifikat di PT Semen Indonesia (Persero) Tbk
Untuk itu, ketiga mahasiswa inipun membagi pekerjaan agar proyek selesai tepat waktu. Leonardo Wijaya Paiso Seputro menangani penjadwalan mechanical electrical engineering. Pekerjaannya menyangkut perencanaan dan desain di bidang mekanik, listrik, dan pipa, termasuk kebijakan, standar, prosedur pemeriksaan, dan alat evaluasi. Sementara Damasius Marbun, dan Vandrew Prananda Manginte membagi tugas dengan menganalisa struktur bangunan, harga satuan, dan lain sebagainya.
“Tantangan tender kali ini adalah banyaknya lantai yang harus kami hitung, dengan estimasi biaya proyek. Kami menjadwalkan dengan merancang 300 hari kalender,” imbuhnya.
Sementara Vandrew Prananda Manginte mengatakan, lomba tender menjadi awal yang membanggakan bagi dirinya. Pasalnya, Vandrew kali pertama mengikuti lomba dan langsung mendapatkan juara 2. Meskipun awalnya ia yang baru semester 3 merasa sedikit kebingungan, karena belum mendapat materi kuliah tentang analisa harga. Namun, kegigihannya bertanya kepada sesama anggota tim menjadi pengalaman tersendiri baginya. “Pada dasarnya sih sudah paham, tapi memang butuh waktu untuk belajar,” ujarnya.
Lomba tender menjadi motivasi dan pengalaman berharga bagi Tim Spectra Ambis. Menyajikan terbaik pada lomba selanjutnya sudah mulai dirancang. Seperti pembuatan desain lebih menarik, metode pelaksanaan lebih rinci, dan lain-lain.
Menurut Damasius Marbun, pada lomba kali ini presentasi mereka dirasa paling baik oleh juri. Namun, Spectra Ambis masih kurang dalam hal desain proyek. “Mengikuti lomba semacam ini sangat berguna bagi mahasiswa. Dengan begitu kami bisa mengasah skill, karena di dunia kerja teknik sipil tender sangat diperlukan. Juga melatih soft skill seperti presentasi, berkomunikasi dengan tim, pembagian tugas, dan lain-lain,” kata mahasiswa semester 7 ini. (me/Humas ITN Malang)