itnmalangnews.id – I’M Research Consortium (Indonesia-Malaysia Research Consortium) yang disingkat dengan I’MRC merupakan wadah bagi perguruan tinggi Indonesia dan perguruan tinggi Malaysia untuk saling berkolaborasi dan bersinergi. Jalinan kerjasama antar perguruan tinggi dua negara ini digagas oleh Universiti Teknologi Malaysia (UTM).
ITN Malang sebagai salah satu perguruan tinggi ternama yang konsisten dalam menjalin kerjasama luar negeri, mendapat kehormatan diundang dalam acara I’M Research Consortium Forum. Bertempat di Universiti Teknologi Malaysia (UTM), Kuala Lumpur, Rabu (18/5). “Undangan mayoritas dari perguruan tinggi negeri, hanya ada beberapa perguruan tinggi swasta termasuk ITN,” uangkap Rektor ITN Malang Dr.Ir. Lalu Mulyadi, MT saat ditemui itnmalangnews.id di ruangannya, Sabtu (28/5).
Hadir dalam forum I’M Research Consortium tersebut Prof. Dr. Ir. Muhammad Nuh (Mantan Menteri Pendidikan Nasional Indonesia), Ir. Dr. Zaini Ujang (Sekjen Kementerian Pendidikan Tinggi Malaysia), Prof. Dr Ahmad Fauzi Ismail (Deputi Wakil Rektor -Research & Inovasi UTM), Prof. Dr. Ir. Ari Purbayanto (Atase Pendidikan, KBRI, Kuala Lumpur),Prof. Dr. Hadi Nur dosen Universiti Teknologi Malaysia (UTM) salah satu pengagas lahirnya I’MRC, serta beberapa rektor baik dari perguruan tinggi Malaysia dan Indonesia.
Kedekatan Indonesia dan Malaysia baik itu dari posisi georafis, sosial, ekonomi, budaya dan politik mempermudah kerjasama dalam bidang pendidikan dan penelitian. Kehidupan bertetangga inilah salah satu latar belakang terbentuknya I’M Research Consortium. Maka perlu adanya kerjasama yang sinergis antara Indonesia dan Malaysia dalam rangka menyongsong abad kebangkitan asia. Dengan adanya pergeseran ekonomi dunia, maka bukan tidak mungkin kebangkitannya akan berawal dari Indonesia dan Malaysia dan Asia akan menjadi kekuatan ekonomi dunia.
“Ini merupakan terobosan yang penting bagi ITN Malang. Era MEA datang maka ITN harus siap bersaing. Maka dari itu ITN Malang perlu menyelaraskan mutu dengan perguruan tinggi luar negeri, sehingga ITN Malang diakui di luar negeri,” terang Lalu Mulyadi. (sar)