
itnmalangnews.id – Berbicara tentang Islamic Festival (IFEST) Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, kata “festival” identik dengan keramaian dan Al-Banjari adalah salah satu sumbernya. Kompetisi Al-Banjari IFEST ITN Malang diikuti oleh 22 grup se-Jawa Timur. Grup-grup ini masing-masing beranggotakan sepuluh orang. Mereka berasal dari Mojokerto, Lawang, Singosari, Pasuruan, Malang, dll.
Peserta lomba Al-Banjari menampilkan dua lagu dalam waktu sepuluh menit. (Foto: ata/itnnews)
Di hadapan dewan juri yaitu, Ustadz Imron dari Turen, Ustadz Mahrus dari Karangploso, dan Ustadz Rikli Setyobudi dari Malang, mereka membawakan dua buah lagu selama sepuluh menit. Irama-irama merdu diperdengarkan kepada peserta yang duduk maupun yang sedang berkeliling di bazaar.
Menurut Ina Anggraini, koordinator acara, lantunan Al-Banjari dapat menyentuh hati pendengarnya. “Setiap mendengar sholawat rasanya menyentuh di hati. Untuk menghasilkan irama yang seperti itu, saya tahu di baliknya terdapat ketelatenan sendiri,” ungkapnya.
Baca juga: Membumikan Al-Quran, Anak-anak Istimewa Berlomba dalam Musabaqah Hifdzil Qur’an ITN Malang
Baca juga: IFEST 2019: Sinau Bareng Bersama Habib Muhammad Bin Anies Shahab
Mengenai IFEST, Ina berharap tahun depan acara bisa lebih ramai. “Untuk IFEST ke-5 semoga lomba bisa ditambah dan jangkauannya diperluas. Jangan lupa tujuan kita untuk membangun jiwa Qur’ani, menjaga semangat, dan melatih kesabaran,” pesannya. (ata)