
itnmalangnews.id – Banyaknya pendaftar ITN Islamic Festival (IFEST) 2017 saat technical meeting membuat panitia terpaksa menolak beberapa sekolah. Bertambahnya jumlah peserta saat technical meeting sedikit membuat kerepotan panitia dari Lembaga Dakwah Islamiah (LDI) ITN Malang. Acara yang digelar untuk kali ke dua ini mendapat apresiasi yang baik dari SD se-Malang Raya dan SLTA se-Jawa Timur.
M Latif Udin, Ketua Umum LDI menuturkan, sebetulnya acara akan digelar tanggal 14-16 Maret 2017. Berhubung sampai mendekati technical meeting pendaftar terbatas, maka oleh panitia acara diundur Hari Minggu, 19 Maret 2017. “Menginggat sedikitnya pendaftar waktu itu maka dari tiga hari acara kita padatkan menjadi satu hari. Tak tahunya saat technical meeting banyak sekolah yang baru mendaftar. Bahkan ada yang sampai memohon untuk diikutkan karena mereka sudah persiapan,” tutur mahasiswa geodesi ini saat ditemui itnmalangnews.id, Senin(13/3).
Bertempat di Kampus II ITN Malang IFEST 2017 akan membuka tujuh kategori lomba, mulai dari tingkat SD, SLTA, dan umum. Kategori lomba tersebut antara lain : Pildacil, MTQ, MTrQ, LKTA, Islamic Story Telling, Al-Banjari, dan Islamic Photography. Lokasi akan difokuskan di tiga tempat di Kampus I ITN Malang. Auditorium untuk lomba tartil dan tilawah serta Islamic Story Telling tingkat SLTA; Lomba Karya Tulis Alquran (LKTA) tingkat SLTA mengambil tempat di Ruang Serbaguna; sedangkan Pildacil dan Albanjari mengambil posisi di depan Gedung Rektorat.
Menurut Lalu Muhammad Fazlul Ketua Pelaksana, Islamic Story Telling, Albanjari dan Islamic Photography merupakan kategori baru yang dilombakan di IFEST 2017. “Untuk photography kita upload di instagram @ifest_itnmalang dengan hashtag#ifest2017. Yang mendapat like terbanyak itulah yang menang, tentu saja masih ada penjurian dari juri,” terangnya. (sar)