
itnmalangnews.id – “Apa yang membuat kita bahagia saat Natal? Riuh pesta atau makna bahwa kita bahagia menjadi manusia yang diselamatkan?” tanya Romo Henricus Vidi Krista Hapsoro, Pr., di awal khotbah Natal, Selasa (08/01). Ia lantas menjelaskan apa itu hikmat, realisasi suka cita kelahiran, rasa syukur, dan pentingnya memberi. Ia juga menegaskan bahwa iman tanpa perbuatan adalah mati.
Tema Natal 2018 adalah ‘Memberi Hikmat dan Membangun Kebersamaan dalam Kasih Tuhan’, yang diambil dari 1 Korintus 1:24,30. Menurut Romo Henricus, hikmat berhubungan dengan kebijaksanaan. “Yesus sudah tidak terlihat lagi secara kasat mata, yang ada tinggal kita. Sekarang, kebersamaan di bangsa kita mulai digerus oleh golongan-golongan tertentu. Kita harus hidup dalam hikmat dan tetap menjaga kebersamaan ini,” ia turut mengutip salah satu firman berbunyi, Kasihilah Tuhanmu dengan segala yang ada padamu dan kasihilah sesamamu seperti mengasihi dirimu.
Baca juga: Perayaan Natal datangkan Suasana Damai di Lingkungan ITN Malang
Ibadah Natal di ITN Malang disertai dengan penyalaan lilin natal. Lilin ini menggambarkan Yesus Kristus yang menjadi terang dunia. Lilin juga menunjukkan doa tanpa kata, harapan, dan syukur. Ibadah sebelumnya juga diawali dengan pembacaan firman dalam bahasa Indonesia, Jawa, Batak, Bali, Toraja, dan Inggris. (ata)