ITN MALANG NEWS – Sebanyak 110 mahasiswa terlihat serius dan semangat dalam acara seminar Biohydrogen. Kegiatan tersebut digelar oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia (HMTK) ITN Malang, di Gedung Amphi lantai 2, Kampus 2 ITN Malang. Sabtu (11/4) lalu.
Fa Wiyan Abato ketua pelaksana mengatakan bahwa seminar yang dilaksanakan tersebut untuk menumbuhkan mahasiswa kreatif dalam membuat bahan bakar alternatif, karena sampai saat ini, dinilai, masyarakat masih cenderung bergantung pada bahan bakar minyak (BBM) sebagai bahan bakar. “Biar kita tidak selalu berpacu pada BBM saja, melainkan bisa memanfaatkan alternative lain untuk dijadikan bahan bakar, biar semakin kreatif,” ujarnya saat diwawancarai itnmalangnews.id.
Ia menambahakan, selain membuat mahasiswa tidak cenderung bergantung pada BBM, bisa dikatakan juga dalam membuat Biohydrogen sebagai alternative bisa dibilang lebih ramah lingkungan, tidak banyak polusi tepatnya. “Biohydrogen kan, juga lebih ramah lingkungan, itung-itung mengurangi polusi juga,” tegas mahasiswa semester empat HMTK ITN Malang itu.
Wiyan mengatakan, seharusnya saat ini mahasiswa sebagai kaum intelektual, sudah bukan waktunya untuk terus mengikuti perkembangan zaman, yang tahun ketahun semakin instan, tidak membuat kreatif dan tidak memberi perubahan, sehinga jiwa kreatif dalam menciptakan sesuatu untuk tanah air ini masih belum muncul.
“Di era globalisasi yang terbilang sudah canggih ini harusnya generasi muda bisa memanfaatkan alam sebagai hal yang lebih berguna bagi masyarakat banyak, seperti halnya bahan bakar alternatif yaitu biohydrogen maupun biomass pelet,” tuturnya. Hasil kegiatan yang digelar mahasiswa HMTK ITN Malang ini diharapkan nantinya peserta dapat menggunakan biohydrogen sebagai bahan bakar alternative yang terbaharui. (Khudori)