itnmalangnews.id – “Kata siapa dosen tidak boleh kaya? Silakan kaya, salah satunya melalui paten,” ujar Rektor Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Dr.Ir. Kustamar MT, Rabu (03/07).
Menurut Kustamar, stereotip jika dosen tidak perlu atau tidak boleh kaya harus dipatahkan. Kampus Biru memandang dosen sebagai aset yang penting. Dosen harus menjadi peken yang dalam kerjanya saling bersaing secara positif di bidang kualitas.
Juldin Bahriansyah, ST, M.Si, Kepala Subdirektorat Valuasi dan Fasilitas Kekayaan Intelektual Kemenristekdikti (kiri) bersama Dr.Ir. Kustamar, MT Rektor ITN Malang. (Foto: Ata/itnnews)
ITN Malang tidak setengah-setengah mendukung upaya pemerintah yang dalam bidang ini adalah Kemenristekdikti. Visi misi ITN Malang terkait teknologi terapan diimplementasikan salah satunya mengarah ke Sentra Kekayaan Intelektual (KI). Dalam bidang paten, ITN Malang telah menjadi peringkat satu untuk Perguruan Tinggi Swasta se-Indonesia. Hal ini hendak ditingkatkan lagi di masa kepemimpinan Kustamar berupa mendorong karya sampai pada level komersialisasi.
Target ITN Malang pada tahun ini sebanyak 80 paten murni dibiayai kampus . Anggaran ini bisa bertambah dari Wakil Rektor III. Untuk pembiayaan dari Kemenristekdikti ditargetkan minimal sepuluh paten. Guna mewujudkannya, penelitian dengan tingkat kemudahan penerapan yang tinggi menjadi fokus utama.
Baca juga: Kemenristekdikti Optimis Paten Melebihi Publikasi
Baca juga: ‘Montor Baru’ Mahasiswa ITN Malang Bantu Petugas PDAM
Harapan Kustamar yaitu saat paten menghasilkan nilai tambah untuk dosen maka pendaftar dosen akan bertambah. Dukungan dari kampus akan menularkan lebih banyak semangat pada dosen muda, bahkan mahasiswa. “Lalu pada akhirnya ITN Malang dapat meningkatkan kontribusi dalam mendukung kebijakan pemerintah di bidang HKI,” tutup rektor. (ata)
Link terkait www.itn.ac.id