itnmalangnews.id – “Biarpun cuma langkah kecil, yang penting mahasiswa tetap bergerak,” kata Zakia Tri Ramadhanti, ketua Himpunan Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota (HMPWK) Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang. Gerakan mahasiswa lebih mudah dilakukan jika berhubungan dengan bidang keilmuan yang digeluti, hal ini sekaligus mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Bagi HMPWK gerakan tersebut diwujudkan dalam program Peduli Lingkungan Kota (Pelita), yang salah satunya berupa aksi cabut paku pada 20 Januari 2019 yang lalu.
Aksi cabut paku bertujuan untuk membantu implementasi peraturan daerah tentang larangan memasang paku di pohon. Pohon yang dipaku pertumbuhannya akan terhambat, bahkan perlahan bisa mengering. Fauzan Zamhari, koordinator lapangan memaparkan, dampak jangka panjang mengeringnya pohon. “Pohon yang kering lama-lama mati. Kalau dibiarkan, berkurangnya populasi pohon bisa menyumbang perubahan iklim,” tegas Fauzan ketika diwawancarai itnmalangnews.id, Selasa (22/01).
Baca juga: Mahasiswa ITN Malang Disuguhi air Bersih Siap Minum
Baca juga: Resik-Resik Kali Mewek di Hari Peduli Sampah Nasional, Mahasiswa ITN Malang Berbaur dengan Komunitas
Tidak sebatas cabut paku, Pelita masih meliputi aspek-aspek lain seperti drainase, sungai, dan tata kota. “Kami sedang menandai titik-titik sungai yang kotor untuk sasaran selanjutnya. Kami juga punya program kerja hibah bina desa untuk membina potensi desa. Contoh pembinaan bisa berupa desa tematik,” jelas Zakia lebih lanjut, HMPWK tidak hanya bergerak di dalam kampus, tapi ikut terjun di masyarakat. (ata)