
itnmalangnews.id – Beberapa hari belakangan, terdapat pemandangan baru di Kampus 2 Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang. Tampak pengerjaan rangka alat yang membentuk wujud gajah. Setelah ditelusuri, barang tersebut adalah robot gajah yang akan ditampilkan pada festival mobil hias 25 Agustus 2019. Sabtu (24/08) robot gajah tersebut dibawa ke Kampus 1 ITN Malang untuk persiapan keberangkatan esok pagi.
Mobil hias ITN Malang menggunakan gajah sebagai ikon. (Foto: Yanuar Humas ITN Malang)
Konstruksi robot dari besi hollow sekaligus sebagai tumpuan penggerak kepala. Di bagian tersebut terdapat fairing yang menggerakkan kepala, belalai, dan telinga. Di bagian belalai terdapat motor penyemprot yang bisa menyembur seperti gajah. Kapasitas yang bisa diisikan adalah 60 liter air.
Rangka robot dibungkus sendiri dengan bahan daur ulang seperti koran, kalender, dan brosur bekas. Robot diberi pelapis semacam dempul untuk mempercantiknya. Bagian antar sambungan turut dipelamir supaya lebih elok dipandang. Secara keseluruhan, gajah yang menggambarkan ITN Malang ini memiliki tinggi dan lebar empat meter.
Ir. Taufik Hidayat, MT salah satu pengonsep robot menceritakan filosofi di balik robot gajah ITN Malang. Gajah itu sendiri merupakan lambang ITN Malang dan juga menggambarkan Dewa Ganesha, sehingga gajah melambangkan pendidikan dan robot teknologi.
“Dimulai dari kanan, dia memegang pedel ITN Malang. Topeng Malangan identik dengan budaya, dan warna biru identik dengan Arema. Kalau saling dikaitkan berarti ITN Malang mengusung pendidikan, teknologi, seni budaya, dan olahraga. Kampus 2 ini sebagai gerbang masuk pariwisata Kota Malang dan ini nanti akan dibawa ke Kampung Arema,” jelas Taufik, Sabtu (24/08).
Baca juga: Masuk Lima Besar, Robot Terbang ITN Malang Satu-satunya Tim PTS di KRTI 2018
Baca juga: Ulang Prestasi, Juara Satu KKCTBN 2018 Kapal ITN Malang Satu-satunya Capai Garis Finish
Taufik pun menyoroti beragamnya orang yang terlibat dalam pembuatan robot gajah. Orang-orang yang terlibat berasal dari lintas status dan program studi. “Kami ditugaskan melalui SK Rektor. Ada saya, Pak Bambang dari perwakilan dosen-dosen, Bu Siswi untuk dekor bunga-bunga, warna dari Pak Yusuf, dan sinopsis dari Pak Suryo. Semua lengkap. Mahasiswa ikut kita libatkan dan pembuatannya dipandu oleh senior Teknik Mesin yang memiliki jiwa seni,” lanjutnya.
Rencananya, selesai pawai Robot Gajah dipakai di Kampus 1 dalam PKKMB. Setelah itu, robot dikembalikan ke kampus 2 lagi untuk dimonumenkan. Untuk itu robot akan diberi pelapis agar tahan panas dan hujan. ITN Malang merasa sayang jika karya robot mobil hias dimusnahkan seperti tahun lalu. (ata)
Link : www.itn.ac.id