Dekan FTI ITN Malang Dr Ellysa Nursanti ST MT saat ditemui di kampus 2, Jumat (15/01/2020). (Foto: Mita/humas)
itnmalangnews.id – Fakultas Teknologi Industri (FTI) Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang semakin siap mengimplementasikan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Diawali dengan student exchange (pertukaran mahasiswa) yang sudah terlaksana di semester gasal antara Prodi Teknik Elektro S-1 dan Teknik Mesin S-1 ITN Malang dengan Universitas Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM). Serta Teknik Mesin S-1 dengan Teknik Mesin Universitas Widya Karya Malang.
Baca juga: www.itn.ac.id
Dikatakan Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI), Dr Ellysa Nursanti ST MT, pertukaran mahasiswa sangat bermanfaat baik untuk institusi, prodi serta mahasiswa. Kedepannya FTI akan mengembangkan kerjasama untuk membangun kurikulum bersama, pertukaran artikel ilmiah, kuliah tamu, serta pertukaran dosen dan tenaga administrasi.
“MBKM FTI alhamdulillah lancar. Dalam kegiatan ini mahasiswa bisa mempelajari keilmuan dengan pengalaman yang berbeda. Mahasiswa bisa mendapatkan relasi dan networking baru. Nanti, saat sudah selesai mahasiswa juga akan mendapat sertifikat yang bisa untuk melengkapi SKPI (Surat Keterangan Pendamping Ijazah),” terang Ellysa saat ditemui di kampus 2 Jumat, (15/01/2020).
Baca juga: Fakultas Teknologi Industri ITN Malang Resmi Runcurkan “We Are One” Care Center
Setelah Prodi Teknik Mesin S-1 dan Teknik Elektro S-1 melakukan pertukaran mahasiswa antar perguruan tinggi, sebentar lagi giliran Prodi Teknik Kimia S-1 akan mengirimkan mahasiswanya untuk magang di beberapa perusahaan ternama. Dengan konsep magang kerja, belajar sambil bekerja, mahasiswa bisa mengaplikasikan apa yang sudah dipelajari di kampus ke dalam dunia industri.
“Teknik Kimia sudah menjalin kerjasama (MoU) dengan Pabrik Gula Krebet Baru Kabupaten Malang, PT Naura Solusi Utama (konsultan safety process), ada juga konsultan pengolahan limbah dan masih banyak lainnya,” imbuh Ellysa.
Selanjutnya untuk Teknik Industri S-1 dan Teknik Informatika S-1 akan ada pertukaran mahasiswa dengan prodi yang sama dengan Universitas Ma Cung dan Universitas Blitar (Unisba).
MBKM memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar di lingkungan lain. Bisa antar prodi di dalam perguruan tinggi atau dengan perguruan tinggi lain, bahkan bisa juga dengan industri. Karena ada batasa kuota, maka tiap prodi yang melakukan kerjasama akan melakukan seleksi sesuai persyaratan yang ditetapkan.
Gedung Perkuliahan Mesin Kampus 2 ITN Malang. (Foto: Yanuar/humas)
“MBKM terbuka untuk semua mahasiswa semester lima, enam dan semester tujuh. Berhubung ada batas maksimal lima mahasiswa perprodi, maka persyaratan untuk ikut MBKM harus terpenuhi. Salah satunya jumlah SKS. Mekanismenya sedang kami atur,” jelasnya.
Sementara Wakil Dekan I FTI, Sibut ST MT menambahkan, MBKM sementara ini akan dijalankan secara online. Mengingat kuliah offline (tatap muka) akan memberatkan mahasiswa dalam hal pembiayaan.
“Meskipun pertukaran mahasiswa ini gratis, tapi untuk pelaksanaan tatap muka akan memberatkan mahasiswa. Apalagi kalau universitasnya di luar kota, mahasiswa juga butuh biaya untuk hidup di sana,” jelas Sibut saat mendampingi Dekan FTI di kampus 2. (me/Humas ITN Malang)