Edward Togap Samuel Sihombing lulusan terbaik Teknik Industri S-1, ITN Malang, pada wisuda ke 70 periode II tahun 2023. (Foto Istimewa)
itnmalangnews.id – Usai pandemi, industri manufaktur dan jasa perlahan-lahan mulai menggeliat. Hal ini terlihat pada industri pembuatan papan semen rata yang turut menikmati pulihnya perekonomian dengan meningkatnya permintaan. Situasi ini mendorong perusahaan untuk memastikan agar mesin produksi tetap beroperasi dengan baik guna mencapai target produksi.
Salah satu pembuat papan semen rata adalah tempat praktek kerja lapangan (PKL) Edward Togap Samuel Sihombing. Lulusan terbaik Teknik Industri S-1, Fakultas Teknologi Industri (FTI), Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) ini PKL di PT Indostar Building Material di Kabupaten Malang yang memproduksi lembaran serat krisotil semen dengan kualitas yang tinggi untuk keperluan partisi.
“Perusahaan tempat PKL saya memproduksi papan semen rata untuk partisi-partisi. Dalam proses produksi, mereka menggunakan mesin stacker untuk memotong lembaran sesuai ukuran yang diinginkan. Sekaligus menyusunnya di atas kereta dan dimasukkan ke mesin autoclave untuk dikeringkan. Nah, beberapa mesin stacker ini sering berhenti,” ujar Edward yang diwisuda pada wisuda ke-70 ITN Malang.
Baca juga: Kolaborasi, Brand Nadiem dan Penjahit Konveksi Lokal Majukan Industri Kreatif
Edward kemudian mengangkat kasus tersebut ke dalam tugas akhir dengan judul Perancangan Penjadwalan Pemeliharaan Mesin Stacker untuk Meningkatkan Keandalan Mesin dan Menurunkan Waste dengan Metode RCM dan MVSM. Dengan Dosen Pembimbing, Dr. Ellysa Nursanti, ST., MT dan Sony Hariyanto, S.Sos., MT.
Menurutnya, keandalan mesin merupakan salah satu kunci kesuksesan perusahaan dalam memenuhi banyaknya permintaan. Tingginya frekuensi kerusakan mesin stacker yang dialami perusahaan membuat perusahaan harus melakukan upaya peningkatan keandalan mesin dan mengetahui tindakan pemeliharaan yang dapat menurunkan waste (limbah).
“Output-nya nanti untuk mendapatkan penjadwalan maintenance mesin, mengidentifikasi komponen-komponen yang kritis, dan aspek lainnya,” imbuh wisudawan dengan IPK 3,61 ini.
Data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: sistem pemeliharaan mesin produksi, data komponen mesin stacker, data frekuensi mesin stacker, data durasi aktivitas pemeliharaan mesin stacker, dan data penyebab kerusakan mesin stacker. Data yang telah dikumpulkan selanjutnya diolah menggunakan metode RCM untuk mendapatkan interval waktu pemeliharaan dan persentase peningkatan keandalan mesin.
Baca juga: Alumni Teknik Industri Gelar Hari Jadi HATI
“Setelah pengolahan data dilakukan analisis hasil sebelum dan sesudah dilakukannya penelitian terhadap peningkatan keandalan dan penurunan waste aktivitas pemeliharaan mesin stacker,” katanya.
Selama kuliah Edward juga berkesempatan beberapa kali bergabung dalam proyek dosen. Ia juga pernah kerja part time sejak semester satu di dua cafe sekaligus. Namun memasuki masa covid-19 akhirnya ia fokus di satu cafe.
Berkat pengalaman kerja paruh waktu tersebut, Edward mendapatkan pengalaman dalam bekerja secara tim. Menurutnya sebagai karyawan yang mengemban peran barista, waiter, dan cooking, kerjasama yang baik menjadi kunci. “Awalnya saya suka keluar untuk ngopi. Jadi sekalian saja kerja part time untuk mengisi waktu luang, sekaligus menambah uang jajan,” kata mahasiswa asal Batak Sumatera Utara ini. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)