itnmalangnews.id – Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang memiliki program kerja tahunan bernama Education of Civil Engineering (Ecive). Di dalam Ecive untuk pertama kalinya terdapat Lomba Konstruksi Jembatan (LKJ) dengan sasaran siswa SMA/SMK/Sederajat. Pada awal kemunculannya, LKJ sudah menarik 23 tim dari berbagai kota yang mana setiap tim beranggotakan tiga orang.
Lomba Kuat Jembatan Ecive ITN Malang “Jembatan Kuat dan Ringan”. (Foto: Yanuar/Humas ITN Malang)
Baca juga: www.itn.ac.id
Panitia menilai bahwa memasukkan LKJ dalam Ecive mampu semakin mengenalkan dunia Teknik Sipil dan Kampus Biru. Hal ini dinyatakan oleh Wahyu Bangkit Pangestuaji, Ketua Pelaksana Ecive. “Dari sisi minat, para siswa banyak tertarik di bidang merakit. Kami memilih lomba merakit jembatan sebab waktunya lebih singkat daripada merakit gedung,” tutur Bangkit, Selasa (21/01/2020).
Tema LKJ pertama Ecive adalah “Jembatan Kuat dan Ringan”. Bangkit lantas memaparkan inti dari tema ini jika faktor kekuatan dan berat jembatan semaksimal mungkin. “Nanti kami uji pembebanan paling banyak dibagi berat jembatan. Poin akan tinggi semakin berat beban dan semakin ringan jembatan,” ungkap mahasiswa asal Temanggung tersebut.
Baca juga: Kenalkan Lomba Teknik Sipil, Mahasiswa Baru Ditantang Desain Jembatan
Baca juga: Trik KJI, Rangka Jembatan Ringan tapi Mampu Tahan Berat Beban
Masing-masing tim diberi 15 kayu balsa selebar tiga milimeter dan sepanjang satu meter serta dua lem G sebagai perekat. Mereka boleh berkreasi dengan mematuhi aturan tertentu seperti bentang 35 cm, lebar 7 cm, tinggi rangka atas 10 cm, dan rangka bawah 4 cm. Untuk merakit jembatan, waktu yang disediakan terbatas tiga jam. Sementara itu, aspek penilaian 65% uji kuat, 25% desain, dan 10% makalah.
Salah satu tim LKJ berasal dari SMA Krembung Sidoarjo. Mereka semua siswa kelas 12, antara lain Julvi Akmal, Fajar Dwi Ramadhani, dan Fanny Zanuardi. “Kami ikutan karena tertantang sama lomba jembatan. Tadi hampir semua kriteria terpenuhi, hanya sulit memenuhi berat jembatan. Punya kami kelebihan empat gram,” ungkap Fanny, perwakilan tim dari SMA Krembung Sidoarjo. (ata)