ITNMALANGNEWS.COM – Teknologi rangka bangunan terus dikembangkan oleh para ahli sipil. Salah satunya adalah mengganti rangka bangunan kayu dengan menggunakan Baja Canai Dingin. Penggantian ini sangat menguntungkan dari sisi biaya dan waktu pembangunan bagi pemilik bangunan. Ulasan ini disampaikan oleh Prof.Tavios,S.T.,M.T.,P.D., dalam seminar regional yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) ITN Malang di aula ITN kampus I kemarin (14/12/15).
Dalam acara bertajuk Perencanaan dan Pengaplikasian Material ‘Baja Canai Dingin’ (Cold Formed Steel Section) Sebagai Material Green Technology Sesuai dengan SNI 7971-2013, Tavios menjelaskan perbandingan waktu yang dibutuhkan saat bangunan menggunakan kayu dengan yang menggunakan baja canai dingin. Misalnya pada rumah sederhana, menggunakan rangka kayu bisa selesai 2-3 hari, tetapi dengan rangka baja canai dingin hanya membutuhkan waktu antara 2-3 jam saja. “Efektivitas waktu ini tentu membuat biaya proyek rumah menjadi lebih murah,” tukas salah satu guru besar Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.
Selain hemat waktu, dari sisi harga antara rangka kayu dan baja canai dingin ini tidak terlalu beda. Termasuk tingkat ketahanan rangka juga sama kuat dengan kayu. “Kalau ingin lebih kuat rangkanya, tinggal bautnya diperbanyak,” lanjut salah satu profesor muda ini. Itulah sebabnya saat ini banyak masyarakat yang beralih ke rangka baja canai dingin, bahkan tidak hanya rangka atap rumah saja, rangka badan bangunan juga sudah ada yang menggunakan baja canai dingin.
Manfaat lain dari rangka baja canai dingin ini, adalah dapat mengurangi penebangan pohon. Apapun alasannya untuk menghasilkan kayu yang berkualitas, maka harus dipilih kayu yang usianya sangat tua dan itu butuh waktu. Sementara kebutuhan rangka bangunan mendesak, akhirnya banyak kayu ditebang meski belum waktunya. Akibatnya kualitas kayu sangat rendah. “Baja canai dingin ini dapat digunakan tanpa menunggu usianya tua seperti kayu,” paparnya. (her)