
itnmalangnews.id – Jenis tanah dibedakan dari ukuran butiran di mana semakin kecil tanah akan semakin lunak. Butiran yang kecil sebanding dengan gaya gesernya, yang mana akan berbanding terbalik dengan kestabilan tanah tersebut. Tanah yang demikian akan berisiko tinggi jika didirikan bangunan. Dr. Ir. Helmy Darjanto, MT, dosen Universitas Narotama, membeberkan hal tersebut, di Auditorium Kampus 1 Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Rabu (22/01/2020).
Dr. Ir. Helmy Darjanto, MT, dosen Universitas Narotama (dua dari kanan). (Foto: HMS S-1 ITN Malang for itnmalangnews.id)
Baca juga: www.itn.ac.id
“Tanah yang cukup lunak perlu perbaikan jika hendak didirikan bangunan supaya bangunan lebih aman dan awet. Bahkan, ada bangunan spesifik untuk level kelunakan tanah yang spesifik. Tanah sangat lunak hanya untuk bangunan satu lantai dan tanah lunak cuma cocok untuk bangunan dua lantai dengan pondasi dangkal. Untuk bangunan yang lebih tinggi dan pondasi yang lebih dalam, kondisi tanah harus diperbaiki,” jelas Helmy.
Terdapat berbagai konsep untuk memperbaiki kelunakan tanah, termasuk mempercepat penurunan atau pemampatan lapisan. Konsep tersebut diimplementasikan dalam cara-cara mekanis dan penguatan. Cara mekanis contohnya gilasan, tumbukan, dan getaran. Cara penguatan misalnya pemasangan vertical drain, Corduroy, tiang pancang, serta geosintetik.
Helmy lantas menjelaskan prosedur dasar untuk pemasangan vertical drain. Cara ini banyak ditemui oleh insinyur Teknik Sipil di lapangan. “Prefabricated Vertical Drain (PVD) dipasang sebelum tanah dibangun. Setelah diinstalasi, diberi drainage layer dan urugan rencana. Lalu ditambahkan urugan tambahan ekivalen. Tunggu settlement selesai dan bongkar urugan tambahan. Bangunan akan bisa didirikan,” terangnya.
Baca juga: Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR Harapkan Kurikulum Perguruan Tinggi Sesuai Kebutuhan Pasar
Baca juga: Praktisi Geoteknik Beri Solusi Perbaikan Tanah Lunak di ITN Malang
Materi ini Helmy sampaikan dalam Kuliah Tamu Teknik Sipil ITN Malang. Acara tersebut menjadi bagian dari rangkaian Education of Civil Engineering (Ecive). Usai kuliah tamu, pemenang Lomba Gambar Teknik dan Lomba Konstruksi Jembatan untuk siswa SMA/SMK/sederajat diumumkan. (ata)