itnmalangnews.id – Jumlah enginer bersertifikat masih menjadi satu kebutuhan yang mendesak bagi Indonesia, khususnya untuk pengembangan infrastruktur dan surveyor. Hal ini dinyatakan oleh Ir. Colbert Thomas Pangaribuan, MM, direktur utama PT. Yodya Karya salah satu persero BUMN (Badan Usaha Milik Negara) dalam acara MoU (Memorandum of Understanding) di ruang sidang rektorat Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang pada Rabu (5/4).
Menurut pria yang akrab disapa Thomas itu sejauh ini pihak dalam setiap tahunnya menangani 400 projek dari Sabang sampai Merauke. Dalam menuntaskan program pemerintah ini masih sangat kekurangan enginer yang memiliki sertifikat. “Karena memang menjadi ahli di kami seorang enginer harus bersertifikat,” terang pria yang juga alumni ITN Malang itu.
Karena itu, Thomas sangat senang dapat melakukan tanda tangan kesepahaman dengan ITN Malang yang merupakan salah kampus yang memproduksi enginer handal di tanah air. Kerjasama ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia dosen, alumni, dan mahasiswa. Dia sangat optimis ITN Malang dapat memberikan yang terbaik.
Selain itu Thomas juga menyarankan pada para dosen yang hadir dalam acara tersebut untuk turut mensertifikatkan dirinya. Sehingga nantinya selain mengajar dapat juga menjadi konsultan dalam pengerjaan proyek-proyek pembangunan di tanah air. “Mungkin punya ijazah enginer banyak saat ini. Tetapi yang memiliki sertifikat masih sedikit. Mungkin sebaiknya para dosen ITN Malang juga mensertifikatkan dirinya,” katanya.
Dalam acara tersebut turut hadir Wakil Rektor II, Dr. Ir. Julianus Hutabarat, MSIE, Wakil Rektor II, Dr. Ir. Kustamar, MT, Dekan FTSP, Dr. Ir. Nusa Sebayang, MT, Dekan FTI, Dr. Ir. Yudi Limpraptono, MT, dan Kepala Humas, Elizabeth Catur Yulia, SH. (her)
Bisa Minta No HP pak Thomas?