ITN Malang merayakan Dies Natalis ke-55, mengusung semangat “Inovasi Bersama Membangun Masa Depan dan Teknologi”. (Foto: Humas ITN Malang)
itnmalangnews.id – Rektor Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang), Awan Uji Krismanto ST, MT, Ph.D., membangkitkan semangat inovasi untuk menjadikan ITN Malang sebagai barometer perkembangan teknologi di Indonesia. ITN Malang harus menjadi perguruan tinggi yang bereputasi, yang mampu melakukan tridarma perguruan tinggi di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat. Hal ini disampaikan rektor dalam acara Dies Natalis ke 55 ITN Malang yang bertajuk “Inovasi Bersama Membangun Masa Depan dan Teknologi”, di Aula Kampus 1, ITN Malang, Kamis (25/01/2024).
Dalam perjalanannya yang genap berusia 55 tahun pada 4 Januari lalu, ITN Malang telah menorehkan berbagai prestasi. Terbaru adalah dibukanya Program Doktor Manajemen Rekayasa (PDMR), dengan turunnya SK Direktorat Kelembagaan Ditjen Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi pada 23 Januari 2023 kemarin.
Baca juga: ITN Malang Bentar Lagi Buka Program Doktor Manajemen Rekayasa
Menurut rektor, ITN Malang telah mendidik dan menghasilkan alumni sukses yang tersebar di penjuru tanah air bahkan hingga luar negeri. Harapan bersama untuk terus mencetak generasi unggul diberikan dengan komitmen institusi memberikan pelayanan terbaik pada mahasiswa. Bahkan menurut rektor, untuk menjaga motivasi dan kesehatan mental tahun ini institusi akan meningkatkan pelayanan pada mahasiswa dengan memberikan bimbingan konseling melalui psikolog.
“Bersama-sama kita akan berkomitmen mencetak generasi tangguh yang memiliki kemampuan akademik dan berkarakter, sehingga mampu bersaing ditingkat global. Maka, komitmen P2PUTN dalam mengembangkan ITN serta realisasi peningkatan sarana prasarana harus segera dilakukan,” ujar rektor.
Ada yang berbeda para perayaan Dies Natalis ITN Malang tahun ini. Terlihat 15 tumpeng cantik karya prodi dan beberapa biro turut menghiasi ruangan. Tumpeng beraneka ragam dan rasa yang merepresentasikan prodi ini dilombakan untuk memeriahkan dies natalis.
Rektor menyatakan, lomba tumpeng bertujuan untuk dapat saling mengakrabkan, memperkuat, dan menyatukan rasa kebersamaan antar sivitas akademika. “Tahun ini kita beri sesuatu yang baru melalui festival tumpeng antar program studi. Tujuannya untuk lebih mengakrabkan dan lebih ada kebersamaan antar program studi,” tuturnya.
Perayaan Dies Natalis ke-55 ITN Malang juga dimeriahkan oleh gebyar budaya mahasiswa Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 3 ITN Malang. Lengkap dengan seperangkat gamelan mereka menyuguhkan Tari Topeng Malangan dengan cerita Panji Laras. Gebyar budaya ini sebagai puncak kegiatan PMM 3 sebelum mereka kembali ke daerah masing-masing. Total ada 28 mahasiswa inbound dari 17 perguruan tinggi yang selama empat bulan belajar di ITN Malang.
Baca juga: Dukung Transisi Energi Bersih, ITN Malang Dapat Kunjungan dari CASE
Apresiasi mendalam terhadap capaian ITN Malang disampaikan oleh Ketua Perkumpulan Pengelola Pendidikan Umum dan Teknologi Nasional (P2PUTN) Malang, Ir. Kartiko Ardi Widodo, MT. Menurut Kartiko ITN Malang yang lahir pada 4 Januari 1969 menjadi salah satu kampus teknik tertua di Jawa Timur. Alumninya telah berkiprah di berbagai bidang dalam pembangunan bangsa. Namun, perjalanan ITN masih panjang dengan tantangan yang semakin berat.
“Tantangan ini harus dijawab agar ITN tetap eksis. Salah satu program strategis yang harus dipacu adalah dengan meningkatkan jumlah maba dan kualitas perguruan tinggi,” katanya.
Kartiko juga mengingatkan, bahwa kata nasional dalam Institut Teknologi Nasional menjadi komitmen ITN Malang untuk menjaga keberagaman. Dies natalis menjadi momentum untuk membangun tekad dan melahirkan perasaan yang sama dalam memiliki, menjaga, dan mengembangkan ITN Malang.
“Momen dies natalis ke-55 ini harapannya seluruh sivitas akademika bersama-sama membangun ITN Malang semakin jaya di masa datang,” tandasnya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)