itnmalangnews.id – Bagi Dedy Rahmad Utomo, ST., skripsi lebih dari sekadar syarat kelulusan. Alumnus Teknik Kimia Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang angkatan 92 ini melangkah ke dunia kerja salah satunya dengan mengandalkan judul skripsi. “Ternyata setelah lulus perjuangan jadi lebih sulit. Dulu saya pernah naik motor dari Mojokerto sampai Surabaya untuk menyebar lamaran kerja ke setiap perusahaan yang saya temui,” kenangnya di tengah Seminar Regional Teknik Kimia ITN Malang, Sabtu (02/03).
Kemudian, ia mendengar kabar tentang PT Kaltim Methanol Industry (KMI) Bontang. Seperti perusahaan-perusahaan lain, Dedy tidak ingin membuang kesempatan. “Saat itu saya lebih percaya diri karena skripsi saya juga membahas methanol. Jadi, saya tonjolkan hal tersebut untuk menarik pihak perusahaan. Memang jauh di luar pulau, tapi setidaknya saya juga sudah mendapat gambaran situasi di Kalimantan Timur karena pada 1994 saat menjadi mahasiswa kami Studi Ekskursi ke Kalimantan Timur,” lanjutnya. Dedy pun diterima di PT KMI Bontang dan bekerja di sana sampai sekarang. Ia juga mendapat amanah untuk membenahi Stitek Bontang hanya bermodal akta.
Kepada para peserta seminar, Dedy berpesan agar mahasiswa mengembangkan pemikiran yang fleksibel. “Mahasiswa harus punya flexibility, dan paham bagaimana cara mengolah apa yang ada agar bisa menghasilkan sesuatu, bisa ilmu kuliah atau teknologi yang dimiliki. Terapkan apa yang sudah dipelajari pada momen yang tepat. Saya terjun ke dunia industri sejak 1999, di sana saya juga sadar jika pengalaman organisasi seperti cara berkomunikasi dan keberanian mengambil keputusan membantu saya survive,” pesannya. (ata)