itnmalangnews.id – Teknik kimia merupakan satu dari sekian bidang studi yang kurang mendapat respon serius di beberapa perguruan tinggi Indonesia. Padahal bidang ini berkontribusi besar dalam perkembangan industri, baik makanan, kertas, tekstil, hingga petrokimia. “Tingginya kebutuhan akan lulusan teknik kimia ini membuat lulusan jurusan ini diburu oleh industri,” terang Muhammad Istnaeny Hudha, ketua jurusan teknik kimia Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang saat ditemui dalam acara Chemical Enginering Olimpic pada Rabu (5/5) di ruang serbaguna.
Mengingat kebutuhan akan lulusan teknik kimia yang semakin tinggi ini, pihaknya merasa perlu mengenalkan dan memberikan wawasan pada siswa SMA/SMA. Karena itu, hal ini sekaligus menjadi alasan mengapa lomba berkaitan dengan kimia ini digelar.
Sejauh ini, lanjut Istnaeny, masyarakat ada yang salah paham tentang teknik kimia. Meraka mengira teknik kimia identik dengan nuklir, padahal tidak demikian. Teknik kimia berkaitan dengan pengolahan suatu bahan menjadi produk jadi dengan memperhatikan kondisi operasinya. “Misalnya proses fermentasi, bagaimana suhu, PH (keasaman), dst. Sehingga nantinya hasinya maksimal tetapi energinya minimal,” terang pria asal Lamongan itu.
Selain pengenalan kampus lewat lomba-lomba ini, sebelumnya tujuh tim terbaik dibawa masuk ke laboratorium teknik kimia yang dimiliki ITN Malang agar ada pengenalan lebih jauh. Bahkan bagi tim yang berhasil menjuarai lomba ini tidak hanya mandapat hadiah uang tunai dan tropi tetapi juga beasiswa. “Kita akan berikan beasiswa juga bebas SPP satu semester jika melanjutkan kuliah di ITN Malang,” kata dia.
Dalam lomba ini diikuti oleh sebanyak 15 tim se-Jawa Timur. Lima tim terbaik dipanggil untuk mempresentasikan karya ilmiahnya. Lima tim yang masuk lima besar di antaranya: tiga tim dari SMA N 3 Malang dan 2 tim dari SMA Taruna Nala Jatim. (her)