Mahasiswa ITN Malang mengajak anak-anak Kampung Srebet Barat, Desa Pesanggrahan, Kota Batu mewarna, membuat origami, dan bermain bersama. (Foto: HMTK ITN Malang)
itnmalangnews.id – Kampung Srebet Barat, Desa Pesanggrahan, Kota Batu memiliki potensi hasil pertanian yang melimpah. Tidak hanya hasil sayuran, dan buah, desa yang berada lereng sebelah utara Gunung Panderman ini juga penghasil susu sapi segar.
Potensi inilah yang diangkat dalam Bina Desa Aktari 2024, Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia (HMTK), Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang). Diikuti 25 mahasiswa Teknik Kimia S-1 ITN Malang, bina desa diadakan pada Sabtu (06/07/2024) lalu. Bertajuk “Memperkuat Desa Melalui Gizi Seimbang: Sesi Penyuluhan dan Praktek Memasak untuk Kesehatan dan Kemandirian Pangan”.
Baca juga: Masuk Kurikulum Baru, Inilah Pentingnya Mahasiswa Pelajari Process Safety Management
“Desa ini merupakan desa binaan yang memiliki potensi sayuran, buah, dan susu. Produk-produk tersebut biasanya dijual mentah. Maka kami memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada warga dalam mengolah hasil pertanian sehingga menjadi lebih bermanfaat,” ujar Deninda Putri ketua pelaksana saat dihubungi lewat sambungan WhatsApp beberapa waktu lalu.
Kegiatan bina desa dihadiri oleh Sekprodi Teknik Kimia S-1 ITN Malang, Ir. Faidliyah Nilna Minah, ST., MT., dan Dra. Siswi Astuti, M.pd Kepala Laboratorium Teknologi Bahan Makanan (TBM) sekaligus dosen pendamping bina desa.
Sebanyak 25 ibu Kampung Srebet Barat diberi wawasan tentang gizi seimbang. Gizi seimbang adalah asupan yang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Caranya dengan mengatur asupan makanan supaya tetap sehat dan seimbang. Sehingga dapat menjaga kesehatan dan mencerdaskan anak.
Ibu-ibu juga diajak mengolah sayuran dari potensi desa. Seperti membuat mie sayur, manisan tomat, dan selai tomat. Mie sayur terbuat dari tepung terigu, perbumbuan, dan ditambah dengan jus sayur pakcoy. Warna hijau pakcoy menjadi warna alami bagi mie sayur. Mie juga lebih sehat, bergizi, dan warnanya lebih cantik.
Baca juga: ITN Malang Beri Pelatihan Dasar-dasar Perencanaan Tata Ruang dan GIS Kepada Dinas PUPR Kota Batu
Ada juga manisan tomat, dan selai tomat. Selai tomat cara membuatnya pun mudah. Tomat diblancing atau direbus dalam air mendidih dalam waktu cepat. Kemudian tomat dikupas kulitnya dan diblender menjadi jus. Jus tomat ini lalu dimasak, ditambah gula pasir dan garam, serta perasaan jeruk lemon. Kampung Srebet Barat juga penghasil buah lemon.
“Hasil olahan makanan ini tanpa bahan pengawet dan pewarna. Jadi aman untuk dikonsumsi. Dari pelatihan mengolah makanan diharapkan ibu-ibu semakin kreatif membuat olahan makanan untuk keluarga. Olahan makanan ini juga membantu ketika panen melimpah. Bisa dijual untuk menambah perekonomian keluarga,” jelasnya.
Selain penyuluhan dan pelatihan, HMTK juga melakukan interaksi dengan anak-anak di sekitar tempat bakti desa diadakan. Mereka mengajak anak-anak mewarnai, membuat origami, dan bernyanyi bersama.
“Alhamdulillah, ibu-ibu sangat antusias karena hasil panennya dapat dijadikan oalah yang lebih bermanfaat, sehat, dan berkualitas. Anak-anak juga terlihat senang dan bahagia saat kami ajak bermain bersama,” kata mahasiswa angkatan 2022 ini. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)