itnmalangnews.id – Ada yang berbeda saat penyampaian materi dari Benny Hery Ritanto, ST., dari Abu Dhabi National Oil Company pada Seminar Nasional (Semnas) Teknik Kimia (15/12). Narasumber yang juga alumni Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang ini memutarkan cuplikan film berjudul Deepwater Horizon. Deepwater Horizon dibuat berdasarkan kisah nyata bencana yang menimpa Macondo pada 2010.
“Jika teman-teman lihat, platform di plant masih baru, tapi ada banyak penyimpangan dari sudut pandang engineer,” pancing Benny. Ia lalu meminta masing-masing kelompok memaparkan hasil analisis mereka. Sebelumnya peserta Semnas yang berjumlah sekitar 90 orang dibagi dalam empat kelompok random bernama Health, Safety, and Environmental (HSE), Permit To Work (PTW), Process Engineering, dan Piping. Analisis dilakukan dari sudut pandang plant sesuai nama kelompok.
Baca juga: Alumni Teknik Mesin D3 ITN Malang sukses di Dunia internasional
“Kami rasa konstruksi plant tersebut tergolong pelit. Terdapat sensor yang tidak bekerja, khususnya interlock, sehingga alarm terlambat berbunyi,” tukas kelompok HSE. HSE yang juga populer disebut Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) diibaratkan sebagai polisi. Plant ini harus memastikan kondisi aman. Jika HSE adalah polisi, PTW adalah intel. Bagian ini yang memberi Process Engineering instruksi untuk bekerja. Kelompok Process Engineering bergantian maju untuk menunjukkan alur proses. Sesuai namanya, Piping bertugas menghubungkan alat dan mengalirkan fluida. Setelah itu, Benny kembali mengingatkan para peserta agar aware dengan penggunaan energi dan melanjutkan materi tentang minyak. (ata)