itnmalangnews.id – Ada beberapa situs sejarah di Malang yang layak dikunjungi, diantaranya Candi Singosari/Singhasari, Candi Sumberawan, dan Candi Jago. Candi-candi inilah yang disambangi anggota dari Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia (IPLBI) dalam agenda study tour dan workshop Singhasari, Jumat (28/10). Kegiatan dalam rangkaian acara Temu Ilmiah IPLBI 2016 ini mengambil start dari Kampus I ITN Malang seusai kegiatan workshop pengenalan candi.
IPLBI yang beranggotakan para perancang, ilmuwan, peneliti, akademisi, datang dari berbagai daerah antusias mengunjungi satu persatu candi di Malang. Mereka yang datang antara lain dari Manado, Aceh, Bandung, Jogja, Surabaya dan lain sebagainya. Dengan semangat bertanya mulai dari konstruksi candi sampai sejarah yang melatarbelakangi berdirinya candi. “Dengan mempelajari dan mengunjungi candi secara langsung kita bisa mempelajari candi dari segi konstruksi, seni, mitologi, agama yang tentu saja disesuaikan dengan bidangnya masing-masing,” tutur Tjahja Tribinuka, ST.,MT salah satu pemateri dan pemandu study tour.
Kondisi kebanyakan candi yang rusak dan tidak utuh lagi membuat prihatin anggota study tour. Misalnya dibeberapa artefak Candi Singosari yang rompal di bagian-bagian tertentu. Dosen Jurusan Arsitektur ITS Surabaya ini juga menjelaskan, diantara candi di Malang yang paling parah kerusakannya adalah Candi Jago. Maroritas pengrusakan candi karena orang iseng, faktor alam, diambil beberapa bagian dan dijual.
“Kita berusaha mengenalkan budaya Jatim terutama dalam hal budaya kunonya. Ternyata candi dibuat 800 tahun yang lalu dengan cara sederhana. Dari sini kita bisa belajar dari sisi arsitektur, konstruksi bagaimana mereka dapat membuat candi yang kokoh dan bagus di jamannya. Tentunya disesuaikan dengan pengetahuan dan teknologi jaman sekarang,” terang bapak yang suka memakai udeng/ikat kepala ini. (sar)