itnmalangnews.id – Bagaimana cara memulai sebuah kerangka kerja? Dr. R. Anang Muftiadi SE, M.Si berpendapat, kerangka kerja logis dimulai dari tujuan. Tujuan itu dapat dicapai apabila ada output yang bisa dimanfaatkan. Pada Kuliah Tamu Practical Logical Framework For Planning yang diselenggarakan di Ruang Serbaguna Hidrolika Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Senin (01/04), Anang mengajak para mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) untuk berpikir pada tujuan/goal.
Dr. R. Anang Muftiadi SE, M.Si memberikan kuliah tamu di hadapan mahasiswa Teknik PWK ITN Malang dengan materi kerangka kerja logis. (Foto: Yanuar/Humas ITN)
“Berpikirlah pada goal. Urutannya adalah input, proses, output , dan goal. Contoh, kita membangun sektor air bersih. Goal-nya penduduk sehat dan produktif. Output-nya air bersih. Prosesnya dengan membangun instalasi, intake, pengolahan, distribusi, dan produksi. Input-nya air baku, listrik, bahan kimia, bahan bangunan, pompa, pipa, sumber daya manusia, dan biaya operasi,” jelasnya.
Di antara output dan goal, terdapat outcome, benefit, dan impact. Menurut pria yang pernah mengajar di ITN Malang pada tahun 1995—1997 itu ada hal yang bisa dan tidak bisa dikontrol. “Dalam pendekatan sistem, terdapat hal-hal yang bisa dikontrol. Input sampai output bisa di-monitoring, sedangkan mulai dari outcome harus dievaluasi,” papar Anang.
Baca juga: Di ITN Malang Direktur Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kupas Penyimpangan Tata Ruang
Baca juga: Tiga Pengusaha Muda dipanel dalam Kuliah Tamu Young Entrepreneur 2017
Kemudian dia menjabarkan spektrum pemanfaatan logical framework. Ada empat kuadran, antara lain, publik, privat, empiric, dan akademik. Di akhir kuliah tamu, dia menyimpulkan dalam sudut pandang PWK, rencana tata ruang umum harus dirinci sebaik dan serelevan mungkin. (ata)