itnmalangnews.id – “Aksi Nyata untuk Membangun Perubahan” digaungkan Himpunan Mahasiswa Geodesi (HMG) Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang sebagai tema Bakti Sosial 2019. Kegiatan bertempat di Desa Gading Kembar, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, Sabtu (18/05).
Mahasiswa Teknik Geodesi ITN Malang berfoto bersama dengan aparat Desa Gading Kembar, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang. (Foto: Istimewa)
Menurut Anugrah Rilo Pambudi, ketua pelaksana, Gading Kembar dipilih karena dekat dengan lokasi kegiatan sosial HMG saat ke Panti Asuhan Nurul Hadi beberapa waktu yang lalu. “Sehabis dari kunjungan ke panti sekitar situ (Panti Asuhan Nurul Hadi), kami langsung survei. Gading Kembar tergolong membutuhkan (peta desa), ditambah lagi pihak desa welcome sama kami,” katanya, saata ditemui di ruang humas beberapa waktu lalu.
Agenda utama dalam bakti sosial adalah pembuatan peta desa dengan citra satelit. Data wilayah desa belum diperbarui sejak dahulu. Proses pembuatan peta dimulai dari pengambilan data sejak H-6, visualisasi, dan penyerahan peta. Proses tersebut tidak sepenuhnya mulus karena ketika mengkonfirmasi ulang data, terlihat bahwa posisi balai desa di luar desa. Namun, setelah dipastikan ternyata pengukuran desa seharusnya melewati alur sungai. Ternyata ada perubahan dari acuan HMG semula.
Brosur Penerimaan Mahasiswa Baru ITN Malang 2019-2020
Peta berukuran A0 dengan skala 1:5500 kemudian diserahkan peserta bakti sosial kepada aparat desa. Para mahasiswa geodesi itu juga memaparkan hasil peta dan menginformasikan tentang pembuatannya. “Peta kami menyajikan lokasi dan bentuk nyata. Selain agar masyarakat tahu batas wilayah, peta dapat dijadikan sumber informasi untuk perencanaan wilayah,” terang Rilo.
Baca juga: Mahasiswa Teknik Geodesi Datang, Anak Panti Asuhan Senang
Baca juga: Diesnatalis ke-34, ISI Ajak Geodet ITN Malang jadi Geodet Profesional
Aksi nyata sivitas geodesi diapresiasi hangat oleh aparat desa. Abdul Manan, sekretaris desa, mewakili para penduduk mengucapkan rasa terima kasihnya. “Terima kasih, di balai desa belum ada peta yang seperti itu. Kalau bisa, kami ingin program ini (bakti desa) berlanjut setiap tahun,” ujarnya.
Selain membuat peta, 38 mahasiswa peserta bakti sosial bergotong royong membersihkan titik-titik di pinggir jalan dekat balai desa. Rumput dan belukar di sana sudah waktunya dibersihkan. (ata)
keren sukses terus ya