
itnmalangnews.id – Jika pada tahun sebelumnya, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sanggar Blitz menggelar pertunjukan teater dialog, tahun ini yang ditampilkan berupa monolog. Acara bertajuk Monologue Project diperkirakan dimulai sekitar pukul empat sore hingga pukul sembilan malam di Ruang Serbaguna Hidrolika Institut Teknologi Nasional Malang. Terdapat tiga judul monolog yang ditampilkan, antara lain: Tolong (karya Nano Riantirno), Aku Sang Presiden (karya Hermana, H.M.T), dan Sayang Jangan Pergi Aku Mencintaimu (karya Riza Maulana Ghiffari).
Hamidan Ainuddin menampilkan monolog Aku Sang Presiden karya Hermana H.M.T. (Foto: Sanggar Blitz ITN Malang)
Baca juga: www.itn.ac.id
‘Tolong’ menceritakan kekerasan yang menimpa Tenaga Kerja Wanita. Aku Sang Presiden kental dengan nuansa Orde Baru era pimpinan Soeharto, dengan fokus pada kepemimpinan, kejayaan, dan kejatuhan. ‘Sayang Jangan Pergi Aku Mencintaimu’ berkisah tentang korban bully yang sampai di-bully oleh ibu kandungnya sendiri.
“Ada banyak manfaat project umum. Sanggar Blitz, khususnya divisi teater bisa menunjukkan eksistensi. Ini juga menjadi ajang berlatih bagi yang belum bermonolog. Monolog yang ditampilkan pun sarat akan pesan terkait kasus-kasus di masyarakat,” sebut Hari Prasetyo, Ketua Umum UKM Sanggar Blitz, Minggu (08/03/2020).
Baca juga: ITN Malang Wadahi Minat Seni Pelajar, Lewat Dance Competition
Baca juga: ITN Malang akan Miliki Ikon Baru Berkonsep Milenial, Moderen, dan Kekinian
Dikatakan, sebagai ajang latihan sebab penampil monolog adalah anggota baru UKM Sanggar Blitz. Targetnya anggota UKM Sanggar Blitz, khususnya yang baru mampu meningkatkan kemampuan menghafal naskah dan membawakan karakter. Monolog mengharuskan satu aktor untuk memerankan berbagai tokoh dan perbedaan antar tokoh bisa tampak.
Mahasiswa asal Jombang ini lantas berharap agar di bidang teater, Sanggar Blitz terus berkembang. Ke depan, ia ingin Sanggar Blitz bisa mengadakan pentas yang lebih besar. “Project divisi teater sendiri tergantung proker yang diajukan tiap tahun. Semoga nantinya kami bisa mengadakan pentas tunggal yang besar,” harap Hari. (ata)